LEMBAGA SOSIAL
A. Konsep Lembaga SosialLembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.
1. Lembaga dan Asosiasi
Berikut ini adalah perbedaan antara lembaga dan asosiasi. Lembaga perbankan merupakan prosedur yang dibakukan untuk mengelola transaksi keuangan tertentu; bankir adalah orang yang memimpin transaksi tersebut; bank adalah sekelompok bankir yang terorganisasi (bersama-sama para karyawannya). Yang perlu kita ingat hanyalah bahwa lembaga selalu merupakan sistem gagasan dan perilaku yang teorganisasi. Setiap lembaga mempunyai asosiasinya, dan melalui asosiasi itulah norma-norma lembaga dilaksanakan.
B. Perkembangan Lembaga
1. Proses Pelembagaan
Pelembagaan (institutionalization) terdiri dari penetapan norma-norma yang pasti yang menentukan posisi status dan fungsi peranan untuk perilaku. Suatu norma merupakan sekelompok harapan perilaku. Pelembagaan mencakup penggantian perilaku spontan atau eksperimental dengan perilaku yang diharapkan, dipolakan, teratur dan dapat diramalkan. Suatu debat kusir di warung kopi bukanlah perilaku yang melembaga; sedang suatu pertandingan tinju profesional adalah perilaku yang melembaga.
Seperangkat hubungan sosial melembaga apabila:
1. Sudah dikembangkan suatu sistem yang teratur tentang status dan peran
2. Sistem harapan status dan peran sudah umum diterima masyarakat
2. Peran Individu Dalam Perilaku Lembaga
Peran yang dilembagakan adalah seperangkat harapan perilaku yang membatasi kebebasan seseorang untuk memilih. Semua hakim di pengadilan bertindak kurang lebih sama dengan yang lain, tetapi pada waktu yang lain berbeda. Setiap ulama memperoleh hak dan kewajiban yang secara terperinci ditentukan oleh peran lembaga agama; menyimpang dari peran yang diharapkan adalah berbahaya. Bahkan kebebasan presiden dan raja yang tampaknya sangat berkuasa, untuk bertindakpun sangat terbatas. Ketika Edward VIII bersikeras mengawini seorang wanita yang telah diceraikan, ia dipaksa turun tahta. Ketika Richard Nixon berusaha menyembunyikan skandal, ia dipaksa berhenti sebagai Presiden Amerika.
C. Unsur-Unsur Lembaga
1. Simbol Kebudayaan
Manusia telah menciptakan berbagai simbol yang berfungsi untuk mengingatkannya dengan cepat akan suatu lembaga. Kesetiaan warga negara kepada pemerintah diingatkan oleh bendera; terhadap keluarga oleh cincin; terhadap sekolah oleh seragam sekolah
2. Kode Perilaku
Orang yang terlibat dalam perilaku lembaga haruslah dipersiapkan untuk melaksanakan perannya secara tepat. Peran itu seringkali diungkapkan dalam kode (norma) yang resmi, seperti sumpah kesetiaan terhadap negara, janji perkawinan, supah profesi medis dan kode etik beberapa kelompok lain.
3. Ideologi
Ideologi dapat didefinisikan sebagai seperangkat gagasan yang menjelaskan atau melegalisasikan tatanan sosial, struktur kekuasaan, atau cara hidup dilihat dari segi tujuan, kepentingan atau status sosial dari sekelompok atau kolektivitas di mana ideologi itu muncul. Ideologi suatu lembaga meliputi baik inti kepercayaan lembaga maupun pembenaran rasional terhadap penerapan norma-norma lembaga pada berbagai masalah kehidupan.
D. Fungsi Lembaga
Lembaga mempunyai fungsi “manifes”, yang merupakan tujuan lembaga yang diakui; dan mempunyai fungsi “laten”, yang merupakan hasil yang tidak dikehendaki dan mungkin tidak diakui, atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan.
1 Fungsi Manifes
Terdapat fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu sendiri. Keluarga harus memelihara anak. Lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok. Sekolah harus mendidik anak-anak. Fungsi manifes adalah jelas, diakui dan biasanya dipuji.
2 Fungsi Laten
Terdapat berbagai konsekuensi lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak dapat diramalkan. Lembaga ekonomi tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok, tetapi kadang-kadang juga meningkatkan pengangguran dan perbedaan kekayaan.
Lembaga pendidikan tidak hanya mendidik anak-anak, tetapi juga menyelenggarakan hiburan dan menjauhkan orang-orang muda usia dari pasar tenaga kerja, yang menurut beberapa ahli teori konflik, melindungi anak-anak orang kaya dari persaingan dengan anak-anak orang miskin. Fungsi laten lembaga mungkin:
1. Mendukung fungsi manifes
2. Tidak relevan
3. Merongrong fungsi manifes
E. Hubungan Timbal Balik Lembaga-Lembaga
Tidak ada suatu lembaga pun yang berada dalam suatu kevakuman. Setiap kegiatan dalam setiap lembaga dipengaruhi oleh lembaga lainnya. Sebagai contoh lembaga keluarga. Dalam masyarakat yang paling sederhana, keluarga adalah lembaga sosial satu-satunya. Pekerjaan diatur oleh unit-unit keluarga, anak-anak didik oleh anggota keluarga. Tidak ada struktur sosial lain yang mungkin dibutuhkan masyarakat sederhana.
LEMBAGA KELUARGA
A. Struktur keluarga
Seperti semua lembaga, keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas penting. Suatu keluarga mungkin merupakan:
1) Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
2) Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
3) Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
4) Satu orang dengan beberapa anak
Biro sensus Amerika Serikat mendefinisikan sebuah keluarga sebagai “dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam suatu rumah tangga”. Definisi keluarga yang lain adalah suatu kelompok kekerabatan yang menyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi tertentu lainnya. Bila suatu masyarakat ingin tetap bertahan hidup, orang harus menemukan cara-cara yang dapat dilaksanakan dan dapat diandalkan untuk mendapatkan pasangan, melahirkan dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan ekonomi, memelihara orang sakit dan jompo dan melaksanakan fungsi-fungsi lain. Dari masyarakat yang satu ke masyarakat lain, fungsi-fungsi keluarga ini sangat berbeda. Namun yang paling berbeda lagi adalah bentuk keluarga.
1. Komposisi kelompok keluarga
Ada beberapa komposisi keluarga yaitu sebagai berikut:
1) Conjugal family atau nuclear family (keluarga batih), yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak dan kadang seorang sanak saudara lain yang didasarkan pada pertalian perkawinan atau kehidupan suami istri
2) Consanguine family (keluarga hubungan kerabat sedarah), tidak didasarkan pada pertalian hubungan suami istri, melainkan pada pertalian darah dari sejumlah orang kerabat. Keluarga hubungan sedarah adalah suatu klan luas dari saudara-saudara sedarah dengan pasangan dan anak-anak meraka.
3) Extended family (keluarga luas) seringkali digunakan untuk mengacu pada kelarga batih berikut kerabat lain kerabat lain dengan siapa hubungan baik dipelihara dan dipertahankan.
Cerita rakyat Amerika menasehatkan menjauhi saudara-saudara ipar dan mendesak pasangan suami-istri membangun rumah tangganya sendiri. Hal ini disebut sebagai perkawinan neolokal (neolocal marriage), yang dibedakan dari perkawinan patrilokal (patrilocal marriage), dimana pasangan nikah tinggal bersama keluarga suami dan dari perkawinan matrilokal (matrilocal marriage) dimana pasangan suami istri tinggal bersama keluarga istri.
2. Perkawinan
Perkawinan adalah suatu pola sosial yang disetujui, dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga. Perkawinan tidak hanya mencakup hak untuk melahirkan dan membesarkan anak, tetapi juga seperangkat kewajiban dan hak istimewa yang mempengaruhi banyak orang. Arti sesungguhnya dari perkawinan adalah penerimaan status baru, dengan hak dan kewajiban yang baru serta pengakuan akan status baru oleh orang lain.
3. Endogami dan Eksogami
Setiap masyarakat membatasi pilihan dalam perkawinan dengan menuntut agar seseorang memilih jodoh dari luar kelompoknya sendiri. Inilah yang disebut eksogami. Dalam sebagian besar masyarakat, larangan perkawinan hanya diterapkan pada keluarga sedarah yang sangat dekat, orang tidak boleh mengawini saudara kandung, saudara sepupu dalam tingkat pertama atau keluarga sedarah lainnya yang masih sangat dekat. Banyak masyarakat memperluas lingkaran larangan perkawinan dengan melarang perkawinan dalam klan, bahkan kadang-kadang dalam suku.
4. Monogami dan Poligami
Bagi masyarakat Amerika, hanya ada satu bentuk perkawinan yang pantas dan beradab, yakni monogami satu pria dengan satu wanita. Namun, banyak masyarakat di dunia mempraktekkan poligami yang memperbolehkan seorang pria kawin dengan lebih dari satu.
B. Fungsi keluarga
1. Fungsi pengaturan seksual
Keluarga adalah lembaga pokok, yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan keinginan seksual.
2 Fungsi reproduksi
Untuk urusan “memproduksi” anak setiap masyarakat terutama tergantung pada keluarga. Tidak ada masyarakat yang menetapkan seperangkat norma untuk memperoleh anak kecuali sebagai bagian dari keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
Semua masyarakat tergantung terutama pada keluarga bagi sosialisasi anak-anak alam dewasa yang dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat itu. Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seseorang anak dan dari situlah perkembangan kepribadian bermula.
4. Fungsi afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Pandangan psikiatri berpendapat bahwa penyebab utama gangguan emosional, masalah perilaku dan bahkan kesehatan fisik terbesar adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan, hubungan kasih sayang dalam suatu lingkungan assosiasi yang intim.
5. Fungsi penentuan status
Dalam memasuki sebuah keluarga, seseorang mewarisi suatu rangkaian status. Seseorang menerima beberapa status dalam keluarga, berdasarkan umur, jenis kelamin, urutan kelahiran dan lain-lain. Keluarga juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi beberapa status sosial, seperti, seorang kulit putih, orang Islam kelas menengah. Dalam masyarakat yang berdasarkan sistem kelas, status kelas keluarga seorang anak sangat menentukan peluang dan hadiah yang terbuka untuk itu dan harapan yang dapat digunakan orang lain untuk mendorong atau merintangi.
6. Fungsi perlindungan
Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis dan psikologis bagi seluruh anggotanya. Beberapa masyarakat memandang serangan terhadap seorang anggota berarti serangan terhadap seluruh keluarga orang itu, dan seluruh anggota keluarga wajib untuk membela anggota keluarga atau membalaskan semua penghinaan.
7. Fungsi ekonomis
Seperti dikatakan di atas keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam sebagian besar masyarakat primtif. Para anggota keluarga bekerja sama sebagai tim untuk menghasilkan sesuatu. Klan dalam banyak masyarakat merupakan unit dasar kerja sama dan sepenanggungan, namun yang paling umum adalah keluarga.
C. Perubahan Struktur Keluarga (Keluarga Di Amerika)
1. Jumlah Anggota Keluarga Sudah Menurun
Bukan rahasia lagi bahwa keluarga dengan dua belas anak pada abad lalu sekarang ini sudah jarang terdapat. Tingkat kelahiran di Barat mulai merosot sejak abad yang lalu. Gerakan kebebasan wanita (women’s liberation movement) mendorong kaum wanita untuk memandang pemeliharaan anak sebagai suatu pilihan bukan sebagai suatu kewajiban. Proporsi pasangan yang memilih untuk tetap tanpa anak meningkat, dan semakin banyak wanita yang menunda menjadi ibu, dengan kira-kira sepertiga dari mereka baru mempunyai anak pertama pada usia 25 tahun atau lebih.
2. Keluarga Tanpa Ayah Atau Ibu (Singgle Parent) Meningkat
Sepanjang sebagian besar sejarah Barat, jumlah anak yang ikut dan dibesarkan oleh ayah dalam keluarga yang pecah oleh perceraian adalah jauh lebih kecil daripada jumlah anak yang ikut ayah akibat kematian ibu. Pada abad yang lalu, pandangan bahwa anak dari orang tua yang cerai “ikut” dengan ibu yang berpenghasilan jarang dipersoalkan.
3. Rumah tangga bujangan meningkat
Secara historis sulit bagi seseorang untuk hidup nyaman sendirian. Hanya dengan bergabung dengan keluarga atau dengan membangun suatu keluarga yang lengkap seseorang dapat hidup nyaman. Sekarang ini akomodasi fisik lebih menguntungkan, apartemen dengan perabotan dan pelayanannya, pakaian “cuci dan pakai”, mesin cuci, pelayanan catering dan berbagai macam pelayanan mempermudah si bujang.
LEMBAGA AGAMA
A. Agama dan Masyarakat
Keyakinan pemerintah Singapura akan pengaruh pengajaran agama di sekolah, merupakan keyakinan yang juga dianut oleh banyak orang. Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama. Kebajikan ini sangat penting bagi keteraturan perilaku masyarakat manusia, dan agama membantu manusia untuk memandang serius kebajikan seperti itu.
1. Fungsi pengaturan seksual
Keluarga adalah lembaga pokok, yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan keinginan seksual.
2 Fungsi reproduksi
Untuk urusan “memproduksi” anak setiap masyarakat terutama tergantung pada keluarga. Tidak ada masyarakat yang menetapkan seperangkat norma untuk memperoleh anak kecuali sebagai bagian dari keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
Semua masyarakat tergantung terutama pada keluarga bagi sosialisasi anak-anak alam dewasa yang dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat itu. Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seseorang anak dan dari situlah perkembangan kepribadian bermula.
4. Fungsi afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Pandangan psikiatri berpendapat bahwa penyebab utama gangguan emosional, masalah perilaku dan bahkan kesehatan fisik terbesar adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan, hubungan kasih sayang dalam suatu lingkungan assosiasi yang intim.
5. Fungsi penentuan status
Dalam memasuki sebuah keluarga, seseorang mewarisi suatu rangkaian status. Seseorang menerima beberapa status dalam keluarga, berdasarkan umur, jenis kelamin, urutan kelahiran dan lain-lain. Keluarga juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi beberapa status sosial, seperti, seorang kulit putih, orang Islam kelas menengah. Dalam masyarakat yang berdasarkan sistem kelas, status kelas keluarga seorang anak sangat menentukan peluang dan hadiah yang terbuka untuk itu dan harapan yang dapat digunakan orang lain untuk mendorong atau merintangi.
6. Fungsi perlindungan
Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis dan psikologis bagi seluruh anggotanya. Beberapa masyarakat memandang serangan terhadap seorang anggota berarti serangan terhadap seluruh keluarga orang itu, dan seluruh anggota keluarga wajib untuk membela anggota keluarga atau membalaskan semua penghinaan.
7. Fungsi ekonomis
Seperti dikatakan di atas keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam sebagian besar masyarakat primtif. Para anggota keluarga bekerja sama sebagai tim untuk menghasilkan sesuatu. Klan dalam banyak masyarakat merupakan unit dasar kerja sama dan sepenanggungan, namun yang paling umum adalah keluarga.
C. Perubahan Struktur Keluarga (Keluarga Di Amerika)
1. Jumlah Anggota Keluarga Sudah Menurun
Bukan rahasia lagi bahwa keluarga dengan dua belas anak pada abad lalu sekarang ini sudah jarang terdapat. Tingkat kelahiran di Barat mulai merosot sejak abad yang lalu. Gerakan kebebasan wanita (women’s liberation movement) mendorong kaum wanita untuk memandang pemeliharaan anak sebagai suatu pilihan bukan sebagai suatu kewajiban. Proporsi pasangan yang memilih untuk tetap tanpa anak meningkat, dan semakin banyak wanita yang menunda menjadi ibu, dengan kira-kira sepertiga dari mereka baru mempunyai anak pertama pada usia 25 tahun atau lebih.
2. Keluarga Tanpa Ayah Atau Ibu (Singgle Parent) Meningkat
Sepanjang sebagian besar sejarah Barat, jumlah anak yang ikut dan dibesarkan oleh ayah dalam keluarga yang pecah oleh perceraian adalah jauh lebih kecil daripada jumlah anak yang ikut ayah akibat kematian ibu. Pada abad yang lalu, pandangan bahwa anak dari orang tua yang cerai “ikut” dengan ibu yang berpenghasilan jarang dipersoalkan.
3. Rumah tangga bujangan meningkat
Secara historis sulit bagi seseorang untuk hidup nyaman sendirian. Hanya dengan bergabung dengan keluarga atau dengan membangun suatu keluarga yang lengkap seseorang dapat hidup nyaman. Sekarang ini akomodasi fisik lebih menguntungkan, apartemen dengan perabotan dan pelayanannya, pakaian “cuci dan pakai”, mesin cuci, pelayanan catering dan berbagai macam pelayanan mempermudah si bujang.
LEMBAGA AGAMA
A. Agama dan Masyarakat
Keyakinan pemerintah Singapura akan pengaruh pengajaran agama di sekolah, merupakan keyakinan yang juga dianut oleh banyak orang. Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama. Kebajikan ini sangat penting bagi keteraturan perilaku masyarakat manusia, dan agama membantu manusia untuk memandang serius kebajikan seperti itu.
1. Agama Sebagai Suatu Tahap Evolusi
Auguste Comte, yang sering dipandang sebagai “bapak” sosiologi, menyodorkan pandangan sekuler bahwa agama merupakan suatu tahap evolusi. Singkatnya, gagasan ini berarti bahwa agama pernah dipandang penting, namun sudah menjadi usang lantaran perkembangan modern. Sistem keyakinan religius sudah digantikan dengan pengetahuan ilmiah. Comte menuliskan tiga tahap pemikiran manusia: teologis, metafisis dan ilmiah (positif). Bagi Comte hanya tahap terakhir yang sah, kalau agama masih tetap bertahan, itu pun hanya sebagai “agama humanitas” yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
2. Agama Sebagai Kekuatan Pemersatu Masyarakat
Ritual-ritual religius membantu orang untuk mengembangkan rasa sepaguyuban (sense of community) misalnya, mereka bersama-sama ambil bagian dalam peristiwa perkawinan, kelahiran dan kematian dan bersama-sama merayakan musim tanam dan panen serta masa titik balik matahari musim dingin. Hal itu mempersatukan kelompok; jadi tidak seorang pun menghadapi kehidupan ini sendirian.
3. Agama sebagai “candu rakyat”
Pandangan Karl Marx didasarkan pada premis dasarnya bahwa: kekuatan yang paling dominan dalam masyarakat adalah kekuatan ekonomi, sedangkan kekuatan yang lainnya adalah sekunder. Agama dilihat sebagai “kesadaran yang palsu”, karena hanya berkenaan dengan hal-hal yang sepele dan semu atau hal-hal yang tidak ada seperti sungguh-sungguh mencerminkan kepentingan kepentingan ekonomi kelas sosial yang berkuasa. Agama merupakan “candu rakyat” karena hanya menawarkan “cita-cita yang tidak terjangkau”, membelokkan rakyat dari perjuangan kelas dan memperpanjang dari eksploitasi mereka.
4. Agama Sebagai Kekuatan Dinamis
Pandangan mengenai agama sebagai semacam lembaga bayangan yang melulu mencerminkan kekuasaan dan kepentingan kelas yang berkuasa ditentang oleh sosiologi Jerman Max Weber. Weber yang mengkaji kebangkitan kapitalisme berpendapat bahwa kapitalisme didukung oleh sikap yang ditekankan oleh Protestanisme asketik. Jadi bukan (kekuatan ekonomi) yang menentukan agama, tetapi agamalah yang menentukan arah perkembangan ekonomi.
B. Fungsi Manifes dan Laten Agama
1. Fungsi Manifes
Fungsi agama mencakup kurang lebih tiga jenis lingkup perhatian: pola keyakinan yang disebut doktrin, yang menentukan sifat hubungan antar manusia dengan sesamanya dan manusia dengan Tuhan.
2. Fungsi Laten
Sejumah orang akan menolak fungsi manifes agama, namun beberapa fungsi laten gereja membawa konsekuensi yang seringkali bahkan mengagetkan orang beriman. Pada saat yang sama, mereka mungkin merangsang persetujuan atau perlawanan dari semua orang yang tidak menganggap dirinya sendiri sangat religius.
C. Hubungan Timbal Balik dengan Lembaga Lain
1. Agama dan Ekonomi
Salah satu teori yang paling berpengaruh tentang hubungan timbal balik antara agama dan ekonomi dinyatakan oleh Weber dalam bukunya yang berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1904). Weber menyatakan bahwa revolusi industri dan pertumbuhan bisnis berskala besar jauh lebih cepat berkembang di daerah Protestan daripada di daerah Katolik, dan daerah-daerah yang berbau Protestan jauh lebih giat dalam pengembanan bisnis. Keadaan semacam itu dapat menjelaskan depresi ekonomi di Prancis yang menyusul pengusiran orang-orang Huguenot pada akhir abad ke tujuh belas. Ungkapan “kaya seperti orang Huguenot” menjadi stereotip yang populer, dan pengusiran terhadap orang-orang Protestan memperlambat laju industri Prancis tetapi mempercepat perkembangan bisnis di negara-negara tempat orang-orang Huguenot mencari suaka.
2. Agama dan Pemerintahan
Agama dan pemerintahan saling berhubungan dalam banyak cara. Misalnya, dukungan partai politik di A.S dikatikan dengan preferensi agama. Misalnya, dukungan partai politik di A.S dikaitkan dengan preferensi agama. Dalam pemilihan Kongres 1982, calon Demokrat didukung oleh 47% dari pemilih Protestan, 60% dari Katolik dan 75 % dari orang Yahudi. Tidak ada satu calon presidenpun yang ateis maupun agnostik, dan ketiga calon presiden mengklaim diri sebagai orang Kristen yang “lahir kembali”.
LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Perkembangan Lembaga Pendidikan
Masyarakat primitif dan kuno tidak memiliki lembaga pendidikan. Anak-anak mempelajari segala sesuatu yang perlu mereka ketahui dengan cara menyaksikan apa saja yang sedang berlangsung dan membantu suatu pekerjaan apabila dianggap praktis. Untuk mengajar seorang anak Indian berburu tidaklah diperlukan sekolah. Ayah anak itu akan memberikan petunjuk kepada sang anak. Cara pengajaran semacam itu merupakan bentuk yang paling mirip dengan “lembaga pendidikan” yang bisa ditemukan pada masyarakat sederhana. Pengajaran semacam itu, bukanlah sebuah lembaga pendidikan melainkan hanya merupakan sebagian dari tugas keluarga.
B. Sekolah Sebagai Sistem Sosial
Para ahli sosiologi mengemukakan bahwa setiap orang merupakan bagian dari suatu sistem sosial. Sekolah bukanlah sekedar suatu perkumpulan yang terdiri dari pelaksana adminsitrasi, guru dan murid dengan segala sifat dan pembawaan mereka masing-masing. Lebih dari itu, sekolah merupakan suatu sistem sosial yang di dalamnya terdapat seperangkat hubungan yang mapan yang menentukan apa yang terjadi di sekolah.
C. Fungsi Manifes Pendidikan
Dua fungsi manifes yang utama dari pendidikan adalah membantu orang untuk sanggup mencari nafkah hidup dan menolong orang untuk mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat. Kedua fungsi tersebut saling berkaitan, namun tidaklah sama. Menjadi seseorang yang memiliki pendidikan yang lengkap merupakan suatu hal yang sulit, kecuali jika ia mampu memperoleh nafkah.
D. Fungsi Laten Pendidikan
1. Perpanjangan Masa Ketidakdewasaan
Salah satu fungsi laten pendidikan ialah menciptakan sikap tidak dewasa dan penguluran masa ketidakdewasaan. Contoh yang paling nyata adalah mahasiswa “abadi”, yang hanya mengumpulkan bobot kredit sementara ia masih hidup dari pinjaman, honor sebagai asisten atau pekerjaan yang tidak tetap, namun tidak pernah menyelesaikan studi dan ikut bersaing untuk memperoleh pekerjaan tetap.
2. Melemahnya Pengawasan Orang Tua
Otoritas orang tua terhadap anak dikurangi oleh sekolah. Beberapa nilai orang tua mungkin saja ditentang atau bahkan diejek sebagai nilai yang aneh dan ketinggalan zaman.
E. Hubungan Timbal Balik Dengan Lembaga Lainnya
1. Pendidikan dan Keluarga
Apakah sekolah telah mempengaruhi kehidupan keluarga? Ya, dalam banyak hal. Sekolah sering mengkritik para orang tua dan mengembangkan berbagai program yang mengganggu pekerjaan sehari-hari dan jadwal keluarga. Hubungan sekolah dengan keluarga dapat diibaratkan sebagai “sebuah jalan raya yang berjalur dua arah”.
2 Pendidikan dan Agama
Sepanjang sejarah peradaban Barat, pendidikan dan agama selalu saling berkaitan. Kebutuhan mendidik para calon pastor dalam agama Kristen merupakan salah satu alasan tertua untuk mendirikan sekolah. Begitu pula dalam agama Islam, dengan semakin berkurangnya jumlah para penghafal Quran maka diperlukan suatu lembaga khusus untuk mendidik seseorang menjadi huffaz (penghafal Al Quran).
3. Pendidikan dan Lembaga Politik Ekonomi
Pada masyarakat zaman dahulu, pendidikan tidaklah berkaitan erat dengan lembaga politik ekonomi. Pada kerajaan-kerajaan besar, beberapa pendidikan tertentu dibutuhkan sebagai pencatat, pengumpul pajak dan pegawai lainnya. Hanya itu yang diperlukan. Di Eropa pada abad pertengahan, hanya gereja saja yang berhubungan erat dengan sekolah. Buku-buku sangatlah mahal dan hanya orang kaya sajalah yang mampu memilikinya. Kecuali sejumlah anak miskin yang akan menjadi pastor/pendeta, hanya anak-anak golongan elitlah yang mampu duduk di universitas.
F. Pendidikan Amerika: Sukses atau Gagal?
1. Penurunan Prestasi Belajar
The International Association for the Evaluation of Educational Achievement menerbitkan 12 jilid perbandingan hasil test kemajuan belajar antara tahun 1967 sampai 1977. Di situ di tunjukkan secara jelas bahwa para siswa dan mahasiswa Amerika tidak bekerja atau belajar sekeras siswa dan mahasiswa di negara-negara maju lainnya. Langkah-langkah untuk memperbaiki prestasi belajar siswa/mahasiswa Amerika pun mencemaskan. Setiap tolok ukur yang dipergunakan menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa di Amerika Serikat menurun pada tahun-tahun terakhir.
G. Ilmu Pengatahuan Dan Teknologi Sebagai Lembaga
Ilmu pengetahuan merupakan upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu, sedangkan Teknologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Penyelidikan ilmiah terus menerus menyajikakan penemuan-penemuan baru, melalui penggunaan metode-metode yang telah dilembagakan secara cermat. Para ilmuwan di pemerintahan, industri, atau di laboratorium universitas bekerja menurut cara-cara yang bisa diperkirakan untuk menemukan penemuan baru yang sebelumnya tidak bisa diramalkan.
Interaksi antara lembaga-lembaga sosial lainnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan kita dewasa ini. Oleh karena pengaruh tersebut berlangsung secara timbal balik, maka terlebih dahulu marilah kita melihat bagaimana lembaga-lembaga lain mempengaruhi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lembaga Politik Ekonomi
A. Perkembangan Lembaga-Lembaga Politik Ekonomi
Lembaga ekonomi lahir dari usaha orang yang bersifat coba-coba (trial and error) dalam memenuhi kebutuhan mereka (menurut analisis fungsional), atau seringkali lembaga ekonomi lahir dari keberhasilan suatu kelompok memaksakan sekian banyak tugas dan kewajiban terhadap kelompok manusia lainnya (menurut analisis konflik).
B. Pola-Pola Politik Ekonomi
1.Tipe Ekonomi Campuran
Pada masyarakat Amerika, yang dianggap sebagai masyarakat kapitalis, dan masyarakat Swedia, yang dianggap sebagai masyarakat sosialis, hubungan antara pemerintahan dengan ekonomi mempunyai bentuk yang sama, namun kadar hubungannya berbeda.
2. Masyarakat Komunis
Istilah “demokrasi” pada masyarakat komunis dipakai untuk menggambarkan sebuah sistem masyarakat yang yang rakyatnya tidak memiliki sarana pengendalian yang efektif, tetapi dalam masyarakat komunis tersebut sebuah partai diktator menyatakan diri sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat. Segenap koordinasi ekonomi, termasuk tingkat harga, tingkat gaji, dan jenis barang yang diproduksi, ditentukan oleh badan pusat perencanaan. Pertanian seringkali dikelola pada tanah pertanian kolektif, yang sering dikecam keras oleh para petani.
3. Masyarakat Fasis
Masyarakat fasis dikuasai oleh suatu partai diktator yang diorganisasi oleh seorang pemimpin karismatik. Di negara-negara fasis, pemilikan perusahaan secara pribadi diperkenankan, namun dengan kebebasan yang terbatas dan pengajaran pemerintah yang terperinci. Bantuan kesejahteraan diberikan oleh pemerintah dan jumlahnya disesuaikan dengan tahap perkembangan industri dan anggaran keperluan militer. Penggunaan segenap keuntungan swasta lebih diutamakan untuk kepentingan negara. Serika pekerja merupakan alat untuk memaksakan keinginan pemerintah terhadap para pekerja.
C. Fungsi Manifes dan Fungsi Laten
1. Fungsi Manifes
Fungsi manifes ketiga sistem – komunis, fasis dan ekonomi campuran – adalah memelihara ketertiban, mencapai konsensus dan meningkatkan produksi ekonomi semaksimal mungkin. Tidak ada satu pun masyarakat yang telah sepenuhnya berhasil mencapai salah satu fungsi tersebut. Masyarakat totaliter atau masyarakat fasis tampak amat berhasil dalam memelihara ketertiban, setidak-tidaknya untuk sementara waktu, sedang masyarakat yang bersistem ekonomi campuran paling berhasil dalam memberikan kebebasan politik dan mencapai tingkat produksi ekonomi yang lebih tinggi. Pelbagai studi di Amerika menunjukkan bahwa tingkat produktivitas pekerja di Rusia hanya mencapai sekitar seperdua dari tingkat produktivitas pekerja di Amerika Serikat.
2 Fungsi Laten
Analisis terhadap ketiga tipe masyarakat menunjukkan bahwa persamaan dalam hubungannya dengan fungsi laten. Salah satu fungsi laten dari seluruh lembaga ekonomi pemerintahan modern ialah merusak kebudayaan tradisional. Kebiasaan pemilikan hak tanah, kepercayaan agama, organisasi keluarga, tempat pemukiman, dan banyak lagi pola kehidupan sosial yang sudah mapan, mengalami perubahan sebagai akibat perkembangan industri. Mobilitas sosial dirangsang dan salah satu konsekuensinya ialah meningkatkan anomi (kekaburan norma) dan alienasi (rasa keterasingan).
D. Konflik dan Kerja Sama Lembaga-Lembaga Politik Ekonomi
Banyak pembahasan menyangkut apakah masyarakat manusia pada hakikatnya bersifat kooperatif (kerja sama) atau kompetitif (bersaing), berpusat pada masalah kegiatan pemerintahan dan ekonomi. Para penganut teori fungsional melihat masyarakat sebagai suatu sistem dimana ada pembagian kerja yang membuat orang-orang saling bekerjasama untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Para penganut teori tersebut melihat pemerintahan sebagai alat untuk mengkoordinasi usaha bersama guna mencapai sasaran uang dipandang penting oleh konsensus (persetujuan) masyarakat. Penganut teori konflik melihat konsensus tersebut sebagai sesuatu yang lebih bersifat tiruan, bukannya sesuatu yang sebenarnya. Ia juga memandang pemerintahan dan kegiatan ekonomi sebagai medan laga – tempat para individu dan kelompok saling bertentangan untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi.
1. Kesejahteraan dan Konflik
Tampaknya mengherankan, bahwa negara kesejahteraan yang diusahakan pemerintah pada tahun-tahun belakangan ini, yang telah banyak memberi manfaat bagi banyak orang, justru meningkatkan konflik. Alasan terjadinya hal demikian adalah karena keinginan dan kebutuhan rakyat tidak terbatas, sedang sumber daya pemerintah terbatas.
2. Kecenderungan Inflasi
Inflasi mengurangi gairah menabung, karena nilai uang di masa datang akan lebih rendah daripada nilai uang sekarang. Inflasi membuat setiap perencanaan ekonomi negara atau perencanaan swasta menjadi sulit dan mengancam kesejahteraan setiap orang. Barangkali korban terbedar inflasi adalah orang-orang miskin, yang sebagian besar penghasilannya untuk barang-barang keperluan yang biasanya mengalami kenaikan harga terbesar.
3. Ekonomi Bawah Tanah
Salah satu reaksi terhadap inflasi dan pajak yang tinggi adalah pertumbuhan ekonomi yang disebut ekonomi bawah tanah, yang menurut perkiraan, di Amerika mencapai jumlah 500 milyar dollar per tahun (Mac Avoy dalam Horton 1998). Pada setiap negara industri, termasuk Rusia banyak kegiatan ekonomi yang tidak dilaporkan, sehingga dapat melepaskan diri dari peraturan pemerintah dan kewajiban pajak. Di Italia misalnya, diperkirakan 70% pegawai pemerintah memiliki kerja sampingan yang pajak penghasilannya tidak mereka bayar.
E. Ideologi dan Hubungan antara Dunia Usaha Dengan Pemerintah
Ideologi sering berperanan dalam menentukan hubungan antara lembaga-lembaga yang satu dengan yang lainnya. Ini merupakan sebagian fungsi ideologi yang tidak bisa dihindari, yang dinyatakan sebagai “kepercayaan yang juga mencakup pengertian tentang bagaimana orang berperilaku dan bagaimana masyarakat seharusnya diatur”.
1. Ahli Ekonomi Terkemuka
Adam Smith dan Perdagangan Bebas
Adam Smith, mengemukakan bahwa pemerintah yang terkuat ialah pemerintah di negara yang dunia perdagangannya maju. Ia juga beranggapan bahwa keputusan ekonomi yang paling tepat dilakukan oleh individu-individu yang berhubungan langsung dengan pasar, bukan oleh badan-badang pemerintah. Teori ini menempatkan pemerintah di luar keputusan dunia usaha dan memungkinkan industri modern berkembang. Menurut Smith pemerintah tidak perlu mengurusi pendapatan atau harga, karena kompetisi akan menetapkan tingkat pendapatan dan harga sesuai dengan apa yang dianggap terbaik bagi masyarakat.
Karl Marx dan Komunisme
Karl Marx (1818 – 1883) meninjau kegiatan ekonomi sebagai seorang ahli teori konflik. Dia melihat bahwa para pekerja menghendaki gaji tinggi, sedang para kapitalis menginginkan gaji rendah. Hal ini menciptakan antagonisme yang tidak bisa dihindari dan satu diantaranya ditakdirkan untuk kalah. Orang-orang kapitalis kelihatannya lebih kuat disebabkan oleh kekayaan dan pengaruh mereka; sementara itu, para pekerja yang lebih banyak jumlahnya, ditakdirkan untuk menang pada akhirnya. Kemudian mereka akan mengakhiri konflik dengan cara menghapuskan pemilikan modal pribadi. Itulah sebabnya istilah komunisme mengandung pengertian pemilikan bersama oleh masyarakat. dewasa ini, sejumlah negara menyatakan bahwa mereka menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan ide-ide Marx, meskipun dalam kenyataannya kebijakan mereka sangat berbeda dan menyimpang dari ide-ide Marx dalam banyak hal.
John Maynard keynes dan “Pengaturan yang Tepat”
J.M Keynes (1883 – 1946) lebih tepat dikelompokkan sebagai seorang ahli teori fungsional daripada seorang ahli teori konflik. Ia memandang masyarakat sebagai satu kesatuan, dimana kelompok-kelompoknya mengalami kemakmuran atau penderitaan secara bersamaan. Ia berpandangan bahwa masyarakat menderita karena dunia usaha tampaknya berada dalam suatu lingkaran kemakmuran dan depresi secara bergantian. Dalam masa makmur, dunia usaha melihat ada kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang besar, sehingga perusahaan berkembang dengan cepat. Perluasan usaha biasanya melewati batas, sehingga keuntungan berkurang; lalu jumlah kegiatanpun dikurangi lagi sehingga pengangguran meningkat.
Milton Friedman dan “Hukum Pasar”
Milton Friedman ialah seorang tokoh terkemuka dari aliran yang dikenal dengan nama aliran “chicago”, yang berpandangan bahwa penyimpangan dari ajaran Adam Smith merupakan penyebab utama kesulitan ekonomi, Friedman percaya pada kemampuan pasar untuk menyediakan apa yang sebenarnya diinginkan oleh rakyat, bukannya apa yang para pejabat anggap baik bagi rakyat. Komunisme, perencanaan pemerintah, dan defisit pengeluaran yang bersumber dari pemikiran Keynes – semua itu merupakan suatu yang haram bagi Friedman. Alasannya yang pertama ialah semua kebijakan itu tidak bisa berhasil. Alasan yang kedua, semua kebijakan tersebut mengurangi kebebasan manusia, bukannya memperluas. Ia setuju dengan pemotongan pajak, dan berpandangan bahwa setiap kebijakan memiliki kebaikan sejauh kebijakan itu menurunkan pajak dan dengan demikian membatasi memperluas campur tangan pemerintah.
F. Kekuasaan dan Pemerintah
Kekuasaan mengacu pada suatu kemampuan untuk mengendalikan kegiatan orang lain, meskipun diluar kemauan orang itu. Dalam kaitannya dengan pemerintah, kekuasaan diartikan sebagai kemampuan individu atau kelompok untuk mengendalikan proses pengambilan keputusan.
1. Kekuasaan Organisasi
Perjuangan untuk memperoleh kekusasaan seringkali merupakan persaingan antara beberapa organisasi. Berbagai gerakan politik mengumpulkan dana untuk menentang pemilihan kembali para anggota legislatif yang tidak mereka senangi.
2. Elit Penguasa
Seorang ahli sosiologi terkemuka, C Wright Mills (1956), mengemukakan pandangannya bahwa kegiatan pemerintah dan ekonomi Amerika dikendalikan oleh kelompok-kelompok elit eksekutif yang kedudukannya pada lembaga pemerintahan, pendidikan, keuangan dan industri berpindah-pindah dari lembaga yang satu ke lembaga yang lainnya.
3. Kekuatan Massa yang Tidak Terorganisasi
Pada zaman feodal pemerintahan merupakan monopoli kalangan ningrat (bangsawan), sedang orang biasa sama sekali tidak memiliki peranan langsung. Namun demikian, pemerintahan biasanya berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Hal itu bisa terjadi karena bangsawan dan rakyat biasa saling menyepakati sebuah konsep yang telah belembaga tentang bagaimana seharusnya pemerintahan dijalankan. Kaum bangsawanlah yang mungkin membuat peraturan resmi pemerintah, namun ia membuatnya berdasarkan pada nilai-nilai tradisional yang diterima oleh segenap lapisan masyarakat.
Dalam era modern yang ditandai oleh irama hidup yang serba cepat ini, faktor tradisi sedikit sekali peranannya dan pemerintah bisa saja mengambil langkah-langkah yang bertentangan dengan tradisi yang sudah berurat berakar. Warga negara biasa memang memiliki hak untuk memberi suara, tetapi ia hanya mengetahui sedikit tentang pemerintahan. Di samping itu, ia juga mengadakan hubungan yang sangat terbatas denga para pemimpinnya. Apakah warga negara itu tidak lebih sekedar sebuah pion yang tidak berdaya, yang dipermainkan oleh kekuatan pemerintah di luar kehendak sendiri?. Jika setiap orang bertindak sendiri-sendiri, maka kelompok massa tidak bisa mempunyai kekuatan apa-apa. Tetapi secara kolektif tidaklah demikian. Massa yang terorganisasi bisa melahirkan kekuatan yang menentukan.
4. Kekuatan Masa atas Pasar
Dalam masyarakat demokratis, massa menampakkan pengaruhnya melalui pilihan orang-orang atas barang apa yang perlu dibeli, surat kabar apa yang perlu dibaca, acara televisi apa yang perlu ditonton dan seterusnya. Kekuatan semacam itu bukannya tanpa batas, karena konsumen bisa dikendalikan, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh suatu penelitian tentang motivasi.
Pada masyarakat yang bersistem ekonomi pasar yang kompetitif, seperti masyarakat Amerika selera konsumen jarang diabaikan untuk masa yang lama. Upaya untuk memenuhi selera konsumen bisa mengakibatkan terciptanya bentuk produk yang terlalu kasar dan acara televisi yang bermutu rendah. Tentu saja keadaan seperti itu membuktikan betapa kuatnya kekuatan massa atas pasar.
5 Kekuatan Politik Langsung Massa
Dalam negara demokrasi kekuatan utama massa terletak pada haknya untuk “menendang para penjahat ke luar”. Memang benar, acapkali kekuatan itu tidak digunakan jika dua calon yang memiliki nilai-nilai yang sama dan keduanya memperjuangkan kepentingan yang sama. Namun demikian, bilamana terdapat ketidakpuasan massa yang meluas dalam hal cara-cara pelaksanaan demokrasi, maka beberapa partai atau para anggota partai akan menanggapi ketidakpuasan itu, memusatkan perhatian pada beberapa masalah tertentu, kemudian mengajukan usul perubahan. Golongan elit tidak selamanya bisa memveto perubahan-perubahan yang dikehendaki oleh massa. Usul perbaikan “era baru”-nya Roosevelt, yang ketika dicanangkan mendapat perlawanan dari kebanyakan orang elit, membuktikan betapa hebatnya kekuatan ketidakpuasan massa yang diarahkan secara cermat.
6. Paksaan dan Pengacauan
Tidak semua keputusan dicapai melalui proses perdebatan politik dan persuasi. Kelompok-kelompok yang kecewa mungkin bisa menempuh cara pemaksaan (coercion). Cara tersebut ditempuh jika garis politik sebuah partai tidak sesuai dengan pendapat mayoritas atau jika suatu kelompok tertentu tidak memperoleh dukungan mayoritas, lalu menolak untuk menerima keputusan mayoritas.
7. Terorisme
Kebanyakan orang mengartikan terorisme secara subyektif. Di satu pihak, seseorang bisa dianggap teroris; sedang di lain pihak dia dinilai sebagai pejuang kebebasan (Frerencz, 1981 dalam Horton, 1999). Secara lebih obyektif, terorisme diartikan sebagai ”penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memaksa pemerintah, penguasa dan rakat dengan cara yang menimbulkan rasa takut” (Clutterbuck, 1977 dalam Horton 1999). Para teroris menerapkan peribahasa Cina Kuno: “Bunuh seorang; buat 10 juta orang menjadi takut”. Televisi merupakan hadiah yang tidak terduga bagi para teroris. Barangkali televisilah yang harus paling bertanggung jawab atas cepatnya peningkatan terorisme modern.