Sejarah kontemporer dunia

Sejarah kontemporer dunia

Peristiwa sejarah kontemporer dunia seperti Jerman Bersatu, Perang Teluk, Konflik Yugoslavia dan terorisme dunia bagi kehidupan sosial dan politik global

A. Sejarah Jerman Bersatu

Apa yang dimaksud dengan sejarah Jerman bersatu? Jerman bersatu merupakan peristiwa penyatuan antara Jerman Timur dan Jerman Barat. Dahulu negara Jerman yang saat ini kita kenal memang pernah terbagi menjadi dua bagian, hal ini akibat dari pengaruh negara-negara lain seperti Uni Soviet dan Amerika Serikat yang membentuk blok sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya dibawah ini.

Perpecahan Jerman


Sejak tahun 1945, Jerman mulai dikuasai oleh 4 negara, mereka adalah Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan juga Perancis. Masing-masing negara ini memiliki daerah pemerintahan sendiri di Jerman. Namun pada dasarnya mereka bertujuan sama yaitu mengontrol Jerman secara berdampingan.

Selama beberapa waktu, keempat negara ini memerintah sebagaimana mestinya. Mereka membangun industri, perdagangan, dan banyak hal lain untuk membuat Jerman lebih baik. Akan tetapi akhirnya setiap wilayah yang dikuasai 4 negara tersebut mengalami semacam kesenjangan sosial. Ada wilayah-wilayah tertentu yang mengalami penurunan perekonomian, sementara wilayah lain yang dikuasai negara yang berbeda ternyata mengalami perekonomian baik.

Tak hanya masalah ekonomi. perbedaan politik dan pemerintahan juga terjadi pada masa ini. Hal-hal tersebut akhirnya menimbulkan perselisihan, terutama antar dua negara adidaya yang tak lain adalah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Tak ayal lagi, semakin lama kedua negara ini semakin bersitegang dan akhirnya bermusuhan.

Amerika Serikat kemudian merangkul Perancis dan Inggris yang saat itu sama-sama menguasai beberapa wilayah di Jerman. Tahun 1948, ketiga negara besar ini bertemu dalam suatu perundingan yang digelar di London, Inggris. Dalam perundingan ini, tiga negara tersebut sepakat untuk bersatu/bersekutu dan membentuk Jerman Barat yang terpisah dari wilayah kekuasaan Uni Soviet. Dikemudian hari, Amerika Serikat dan sekutunya disebut sebagai blok barat yang menganut paham fasisme.

Uni Soviet tak tinggal diam. Negara komunis ini kemudian membentuk Jerman Timur pada tanggal 7 Oktober 1949. Jerman yang dulunya merupakan satu wilayah utuh pada akhirnya terbagi menjadi dua, yaitu Jerman Barat yang dikuasai blok Amerika Serikat dan Jerman Timur di bawah kekuasaan Uni Soviet.

Pembangunan Tembok Berlin

Puncak dari perselisihan antara Jerman Timur dan Jerman Barat ini adalah pembangunan Tembok Berlin oleh Uni Soviet. Kota Berlin ikut pecah dan terbagi dua seiring terbentuknya Jerman Timur dan Jerman Barat.

Walau Jerman terbagi menjadi dua wilayah kekuasaan, perbedaan kondisi masyarakat di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan politik, tetap tak bisa hilang. Hingga saat ini, Jerman Barat kala itu dipercaya sebagai tempat yang lebih baik bila dibandingkan dengan Jerman Timur. Hal ini berdasarkan fakta bahwa setelah Jerman Timur terbentuk, ada banyak warganya yang berusaha melarikan diri ke Jerman Barat.

Melihat banyaknya rakyat Jerman Timur yang berusaha pindah ke wilayah blok barat, Uni Soviet mulai resah dan menganggapnya sebagai pemicu kemunduran perekonomian Jerman Timur. Uni Soviet pun berusaha mencegah warganya yang ingin kabur, dan cara yang dipilih adalah dengan membangun sebuah penghalang agar rakyatnya tak bisa lagi pergi keluar dari Jerman Timur.

Tanggal 13 Agustus 1961 Uni Soviet akhirnya membangun Tembok Berlin. Pembangunan dinding tinggi nan kokoh ini menimbulkan dampak buruk di Jerman, khususnya bagi rakyat Jerman Timur yang seolah-olah merasa terisolasi dari dunia luar. Karena itulah pembangunan Tembok Berlin ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya Amerika Serikat. Kecaman ini berlanjut dengan aksi-aksi protes dan demonstrasi disekitar Tembok Berlin.

Walau Tembok Berlin sudah didirikan, bagaimanapun juga tetap ada sebagian masyarakat Jerman Timur yang berusaha melarikan diri keluar dari negaranya. Ribuan warga Jerman Timur akhirnya berhasil kabur ke Jerman Barat, namun jumlah warga yang gagal melarikan diri juga tak sedikit. Saat itu Uni Soviet sudah memerintahkan para penjaga Tembok Berlin untuk menembak siapapun yang berusaha menerobos Tembok Berlin. Oleh karena itu, kebanyakan dari warga Jerman Timur yang gagal kabur ke wilayah barat biasanya tewas ditembak oleh para penjaga tersebut.

Jerman Bersatu

Setelah sempat terbagi dua, pada akhirnya Jerman Timur dan Jerman Barat kembali bersatu. Hal ini terjadi setelah aksi protes semakin meluas, hampir seluruh negara mengecam tindakan Uni Soviet, dan demonstrasi-demonstrasi hebat di Jerman Timur terus berkobar sehingga membuat Uni Soviet merasa sedikit terdesak.

Pada tanggal 9 November 1989, Tembok Berlin pun resmi diruntuhkan. Akan tetapi saat itu dinding kokoh tersebut belum benar-benar dihancurkan, namun pemerintah Uni Soviet mulai membuka akses dan mengizinkan warganya untuk pergi ke Jerman Barat.

Tanggal 13 Januari 1990, Tembok Berlin benar-benar dihancurkan. Hal ini pun menandai bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat. Penyatuan sebagai negara Jerman inipun resmi dilakukan pada tanggal 3 Oktober 1990.

B. KONFLIK DAN PERMASALAHAN ETNIS KONTEMPORER DI YUGOSLAVIA

Abstrak : Konflik etnis di Yugoslavia pada tahun 1990an sampai 2001 disebabkantingginya prasangka etnis ditambah runtuhnya komunisme, vaccum of power setelah kematian Josep Broz Tito, dan semangat nasionalisme etnis disetiap bangsa yang ada didalam wilayah Yugoslavia. Konflik Yugoslavia yang terkenal adalah konflik Bosnia. Konflik ini menewaskan korban dalam jumlah besar. Dampak konflik ini adalah banyaknya korban jiwa, krisis ekonomi, dan disintegrasi Yugoslavia.

Kemelut Konflik Di Negara Bosnia-Herzegovina
Konflik di Bosnia bermula dari kemelut politik di bekas negara Yugoslavia pada tahun akhir 1980-an dan awal 1990-an yang berujung pada pecahnya beberapa negara anggota federasi Yugoslavia, mengikuti pecahnya Uni Soviet. Kroasia, Slovenia, Makedonia, dan Bosnia-Herzegovina memerdekakan diri pada 1991-1992, dilanjutkan dengan berpisahnya Montenegro pada 2006 dan Kosovo pada 2008. Akan tetapi, deklarasi kemerdekaan Bosnia tidak berjalan mulus, meskipun dunia internasional (PBB dan USA) mengakui kemerdekaan Bosnia-Herzegovina, namun di dalam negeri kemelut baru telah lahir (Susilo, 2009:112). Kemelut permasalahan di dalam negeri itu bersumber pada permasalahan etnis yang ada.

Kondisi Negara-Negara Eks Yugoslavia Pasca Konflik
Saat ini negara-negara tersebut mulai menghirup perdamaian dan ketiga belah pihak berusaha membangun saling percaya. Akan tetapi, memang perlu waktu lama untuk menghapuskan permusuhan berabad-abad itu. Salah satu hal yang diusahakan untuk membangun saling percaya tersebut adalah mengadili para penjahat perang. Mantan Presiden Republik Srpska Ravadon Karadzic berhasil ditangkap pada 21 Juli 2008, sementara mantan Panglima Tentara Federal Jenderal Ratko Mladic belum tertangkap. Dan kini negara Yugoslavia telah tidak ada karena dunia internasional tidak mengakuinya sebagai negara merdeka. Akhirnya Serbia mendirikan nama negaranya dengan nama Serbia yang sampai kini diakui oleh dunia internasional sejak 2003 sebagai negara merdeka. Sehingga kini Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina dan Serbia adalah negara merdeka yang berdiri sendiri.

C. Latar Belakang atau Penyebab Terjadinya Perang Teluk I (Irak-Iran)
Adapun berbagai penyebab terjadinya perang antara Irak dan Iran antara lain:
1. Sengketa antara Irak dan Iran sebenarnya masih terkait dengan sejarah kedua belah negara yang tak pernah akur.
2. Persengketaan wilayah yang dianggap penting oleh Irak dan Iran
3. Munculnya Revolusi Islam oleh Iran
Pada masa pemerintahan Khomeini yang berambisi dan juga berusaha mengekspor revolusi islamnya kenegara-negara lain dan Irak menjadi sasaran yang pertama karena di Irak minoritas Sunni menguasai dan menindas mayoritas Syiah dan minoritas Kurdi yang secara etnik linguistic dekat dengan bangsa Persi.

4. Percobaan pembunuhan terhadap pejabat Irak
Pertengahan tahun 1980, terjadi percobaan pembunuhan kepada Deputi Perdana menteri Irak, Tariq Aziz.

SEJARAH EROPA KONTEMPORER

AMERIKA DAN UNI SOVIET

Kelahiran Negara Adikuasa

Menjelang usianya PD II, Uni Soviet dan sekutunya, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan negara demokratis lainnya, bertemu di Yalta dan sepakat akan membebaskan negara-negara Eropa Timur yang diduduki Jerman. Akan tetapi Joseph Stalin, pemimpin Soviet saat itu, ingkar janji dan memutuskan hubungan dengan sekutu. Sejak itu, di Benua Eropa terbentang “tirai Besi”, istilah yang diciptakan oleh Winston Churchil (Perdana Mentri Inggris) untuk menggambarkan perpecahan Eropa Barat dan Timur yang berbeda ideologi.

Tahun 1948, Bulgaria, Rumania, Hungaria, Polandia, Albania, Cekoslovakia, dan Yugoslavia diperintah oleh Partai Komunis. Negara-negara ini, dipimpin oleh Uni Soviet membentuk Blok Timur yang beroposisi dengan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Kedua blok berseteru dalam PBB yang baru terbentuk, terutama mengenai isu persenjataan nuklir. Kemudian Blok Barat membentuk NATO (North Atlantik Treaty Oraganization atau Oraganisasi Pertahanan Atlantik Utara), sedangkan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa.

Semenjak itu kedua pemimpin blok militer berlomba-lomba mengembangkan senjata, saling memata-matai, mempertahankan pengaruhnya bersama sekutu masing-masing, demi keunggulan atas pihak lawan.

1. Kekuatan Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat berkembang menjadi negara adikuasa (super power) setelah PD II karena wilayahnya, selain Hawai, tidak tersentuh mesiu lawan. Industri AS tetap berkembang walau negerinya dalam keadaan perang. Lain halnya dengan Eropa dan sebagian Asia yang porak poranda dilanda peperangan.

Angkatan lautnya terbesar di dunia. Personelnya berjumlah 535. 000 pria dan 70. 000 wanita. Kapal induknya ada 14 yang dibagi menjadi 7 armada untuk. mengarungi 7 perairan di bumi. Kapal-kapal induk yang rata-rata berbobot mati 90. 000 ton, dapat mengangkut tidak kurang dari 80 pesawat tempur dan 5. 000 awak kapal. Ketujuh armada tadi didukung oleh 240 kapal perang dan 130 kapal selam yang berada di garis depan.

Angkatan Darat AS mempekerjakan 770. 000 prajurit, 75. 000 di antaranya wanita. Mereka dilengkapi dengan 15. 000 tank, 9. 000 helikopter, dan 30. 000 kendaraan pengangkut pasukan.

Angkatan Udara AS yang baru berdiri tahun 1947, sebelumnya merupakan bagian dari angkatan darat. Anggotanya berjumlah 550. 000 prajurit, termasuk 70. 000 prajurit wanita. USAF (United State Air Force) mempunyai 400 pesawat pembom strategis, termasuk puluhan seri B2 yang bentuknya seperti laying-layang dan dapat menghilang dari layar radar musuh. Pesawat tempur taktisnya lebih dari 3. 500 buah dan masih banyak pesawat angkut, pengintai, tanker, serta helicopter yang dimiliki Amerika.

Angkatan bersenjata AS juga mengoperasikan satelit-satelit militer yang memiliki kemampuan penginderaan luar biasa. Satelit itu dapat membaca judul-judul berita pada surat kabar yang ada di permukaan bumi. Kekuatan militer AS hanya kalah dalam hal jumlah prajurit oleh RRC dan US.

2. Uni Soviet (US)
US dan AS sama-sama negara feudal. Bedanya, negara-negara bagian US dikendalikan secara ketat oleh pemerintah pusatnya, sedangkan negara bagian AS mempunyai otonomi yang besar.

US dan AS sama-sama negara super power. Bedanya, kekuatan AS dibangun oleh warga negara yang bersaing secara bebas dan bertanggung jawab, sedangkan warga US harus patuh kepada Partai Komunis yang dikendalikan oleh belasan anggota Politbiro.

Barangkali anda heran, bagaimana mungkin dua system social yang berbeda bagai bumi dan langi, dapat menghasilkan kekuatan militer yang seimbang dan kemajuan ilmu serta teknologi yang tidak berbeda jauh. Hal ini bisa terjadi karena US juga sangat memperhatikan pendidikan.

Sejak kaum komunis menguasai Rusia setelah revolusi tahun 1917, anak-anak disana mengikuti wajib belajar dari 6 sampai 17 tahun secara gratis. Sekolah-sekolah khusus didirikan untuk siswa berbakat. Mereka mendapat pelajran di bidang seni, bahasa, matematika,dan ilmu alam. Uni Soviet mempunyai 70 Universitas, 800 Institute Tehnik dan sekolah lanjutan lainnya.

Perhatian Pemerintah yang besar terhadap pendidikan memungkinkan pengembangan ilmu dan teknologi. Lembaga-lembaga penelitian yang didirikan pemerintah, memperkerjakan ratusan ribu ilmuwan, insinyur, dan teknisi. Prestasi US dalam pacuan teknologi terbukti antara lain dengan menjadi negara pertama yang meluncurkan satelit buatan (Sputnik 1) pada tahun 1957. Empat tahun kemudia, Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang mengitari bumi.

Ekonomi Soviet cukup berkembang sampai pertengahan 80-an, US menempati urutan kedua setelah AS dalam memproduksi barang dan jasa. Pemerintah menguasai banyak bank, pabrik, dan tambang, serta tanah yang luas dan system transportasi. Pemerintah merncanakan dan mengendalikan produksi, dsitribusi, dan penetapan harga atas semua barang pokok.

Pertumbuhan ekonomi US dimulai tahun 1928 melalui serangkaian perencanaan yang menekankan kepada industrialisasi. Pertumbuhan itu terhambat bahkan mengalami kemunduran karena US terlibat PD II perbaikan standar hidup secara drastis terjadi antara tahun 1953 dan 1975, setelah itu tidak ada peningkatan yang berarti samapi akhir 80-an. Ketika Gorbachev meluncurkan perestroika yang bertujuan merangsang inovasi, meningkatkan efisiensi, dan memenuhi kebutuhan konsumen.

US adalah satu-satunya negara yang dapat mengimbang kekuatan militer AS. Angkatan lautnya tidak sekuat angkatan laut AS akan tetapi jumlah personilnya yang melebihi 4 juta orang, menjadikan angkatan bersenjata US terbesar di dunia. Jumlah hulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan dengan ribuan peluru kendali yang dimiliki US, lebih banyak yang dimiliki AS. Namun peswat-pesawat tempurnya tidak secanggih AS, namun lebih unggul dari buatan anggota buatan NATO. US dan pakta warsawanya juga unggul dalam jumlah tank, arteleri, dan peluncur peluru kendali. Hali ini mendorong AS menempatkan satuan-satuan tempurnya di Eropa.

C. Negara-negara Pendukung Amerika Serikat
1. Inggris
Inggris mengalami banyak korban akibat Perang Dunia II. Sejuta korban perang, kota-kota hancur akibat bom-bom Jerman dari Angkatan Udara Jerman. Keadaan ini membuat Inggris sulit keluar dari tekanan ekonomi yang berat dan tidak punya uang untuk bayar impor.

Negara-negara lain bersaing memperebutkan basis-basis perdagangan Inggris di seluruh dunia. Sistem produksi yang terdapat di Inggris sudah using, disamping itu Inggris diharuskan memodernisasi industry, tekstil, batubara dan baja.

Churchil yang telah membawa Inggris ke gerbang kemenangan dalam Perang Dunia II tidaklah meyakinkan bahwa tokoh pemimpin itu cakap dalam waktu damai.

Pada pemilu 1945 Partai Buruh mendapat kemenangan yang meyakinkan dengan suara 392 dari 640 kursi Majelis Rendah. Partai Buruh menjalankan politik nasionalisasi terhadap industry yang penting, memperluas dinas sosial.

Dalam tahun 1951 partai konservatif kembali memperoleh kemenangan, mereka mengambil tindakan keras dalam bidang ekonomi. Sebelumnya peta politik di Inggris didominasi partai buruh dan menerapkan kebijakan yang berbeda dengan partai konservatif. Pada tahun 1952, ratu Elizabeth II menggantikan ayahnya George VI yang wafat pada 6 Februari 1952.

Hubungan dengan negara commonwealth dalam lapangan perdagangan lebih digiatkan sedangkan dalam massalah politik direnggangkan.

2. Perancis

Setelah bebas dari penindasan Jerman, rakyat Perancis membubarkan pemerintahan Kolaborator di Vicky yang berkuasa di Perancis selatan dari tahun 1940-1944 sewaktu serbuan kearah Sekutu.

Pemerintahan Perancis sementara dipimpin oleh Jenderal de Gaulle yang menggerakkan Perancis merdeka selama dalam pengungsian di London. Jenderal de Gaulle menghendaki suatu pemerintahan yang kuat tetapi, rakyat Peramcis masih ingat pemerintahan napoleon yang tidak mau menerima lagi pemerintahan diktator.

Pada tahun 1946 ditetapkan suatu konstitusi baru bagi Perancis yang mempertahankan pemerintahan lama yang bersifat Liberal. Dari tahun 1945-1954 Perancis mempunyai Sembilan belas pemerintahan yang tidak satupun pemerintahan itu yang berlangsung lebih dari tiga belas bulan. Hal itu menunjukkan bahwa Perancis masih dihinggapi penyakit lama dimana tidak adanya kestabilan politik. Hal ini bersumber dari penyakit multipartai yang lebih mementingkan partainya sendiri daripada kepentingan nasional.

Dalam pemilihan berikutnya ternyata partai komunis mendapat suara 26% yang berarti komunis menduduki 100 kursi dari 627 kursi DPR. Perjuangan golongan komunis lebih dititik beratkan dalam masalah perbaikan ekonomi dan membantu politik luar negeri Uni Soviet. Berkali-kali Perancis diserang penyakit bencana ekonomi, inflasi, utang nasional, kelemahan pemerintahan dalam memungut pajak. Industry tidak maju karena mesin sudah tua. Keadaan keuangan lebih merosot lagi, terutama tingginya biaya persenjataan untuk menyusun kembali angkatan perang.

Dalam suasan tidak stabil itu, politik komunis berganti-ganti mengalami kemajuan dan kemunduran. Sekalipun mendapat bantuan keuangan dari Amerika Serikat namun Perancis tidak dapat mengimbangi kemajuan Jerman dan inggris dalam perekonomian.





D. Negara-negara Anggota Comecon Uni Soviet

· Bulgaria
· Kuba
· Cekoslowakia
· Jerman Timur
· Hungaria
· Mongolia
· Polandia
· Vietnam
· Albania
· Korea Utara

SELENGKAPNYA DISINI