TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI (NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, KERTAS KERJA) - Diluar Sekolah

Kamis, 26 November 2015

TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI (NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, KERTAS KERJA)

TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI (NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, KERTAS KERJA)

Dalam belajar akuntansi prosesnya sangat rinci dan panjang. Melalui tahap-tahap yang sudah seharusnya dilaksanakan. Kini kita beralih dari tahap pencatatan kemudian ke tahap pengikhtisaran yaitu menyusun neraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, dan menyusun kertas kerja.

1. Neraca saldo ringkasnya adalah daftar yang berisi nama-nama akun di buku besar beserta saldo akhirnya.

Fungsinya :
- Mengetahui kebenaran posting
- Mengecek keseimbangan sisi debit dan kredit
- Mengecek kebenaran pencatatan dalam jurnal
- Membantu mempermudah menyusun laporan keuangan

Formatnya :
nama rekening
nomor rekening
jumlah
debit
kredit

2. Ayat jurnal penyesuaian
Merupakan ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi. Dalam melakukan pencatatan dan pengikhtisaran transaksi bisa saja kita langsung membuat jurnal umum lalu posting ke buku besar lalu membuat neraca saldonya, menyusun kertas kerja dan laporan keuangannya. Namun, hal ini sering mengalami human error. Oleh karena itu dibutuhkan jurnal penyesuaiannya.
Tujuannya untuk mengoreksi / mengecek kebenaran data yang berada di neraca saldo.
Khusus untuk penyesuaian ini, terdapat 7 hal-hal yang perlu disesuaikan. Yaitu :

a) Perlengkapan. Tujuan untuk mencari / menentukan besarnya perlengkapan yang terpakai selama 1 periode. Contoh : dalam neraca saldo terdapat perlengkapan 1.282.000. di akhir periode diketahui perlengkapan tersisa 600.000. maka, AJPnya =
beban perlengkapan
682000
   
perlengkapan
682000

Hasil dari 1.282.000-600.000 = 682.000 sebagai hasil perlengkapan yang terpakai selama ini.

b) Penyusutan aktiva tetap. Tujuan untuk menentukan besar harta yang disusutkan / penyusutan aktiva tetap pada 1 periode tertentu. Semua aktiva akan mengalami penyusutan kecuali tanah. Contoh : dalam NS tercatat senilai 10 juta. Pada periode ini peralatan disusutkan 10% dari harga perolehannya. Maka, AJPnya =

beban penyusutan peralatan
1000000
akumulasi penyusutan peralatan
1000000
Sebagai hasil dari 10% x 10 juta = 1 juta
c) Beban yang masih harus dibayar. Tujuan untuk menyesuaikan beban periode ini yang belum terbayar dan akan dibayar pada periode berikutnya. Contoh : pada akhir periode diketahui gaji karyawan yang belum terbayar sebesar 5 juta. Maka AJPnya =
beban gaji
5000000
utang gaji
5000000
d) Pendapatan yang masih akan diterima. Untuk menyesuaikan pendapatan periode ini yang pembayarannya baru akan diterima periode mendatang. Contoh : pendapatan sewa periode ini yang belum diterima sebesar 5 juta. Maka AJPnya =
piutang sewa
5000000
pendapatan sewa
5000000
e) Beban dibayar di muka = beban yang belum ada tagihannya tapi sudah membayar / beban yang dibayar untuk beberapa waktu ke depan yang melewati akhir periode akuntansi. Contoh : adanya sewa selama 1 tahun berawal dari mei 2010 sebesar 1,2 juta. Maka AJPnya =
Dengan pendekatan harta (senilai yang sudah benar-benar menjadi beban periode tersebut.)
beban sewa
800000
sewa dibayar dimuka
800000
Dari perhitungan mei ke desember = 8/12 x 1.200.000 = 800.000
Dengan pendekatan beban (nominal sebesar yang belum menjadi beban periode tersebut.)
sewa dibayar dimuka
400000
beban sewa
400000
Dari perhitungan januari ke april = 4/12 x 1.200.000 = 400.000
f) Pendapatan diterima di muka. Adalah pendapatan yang diterima sebelum pemberian jasa. Contoh : pada tanggal 1 mei 2010 diterima uang untuk penyewaan rumah selama 1 tahun sebesar 1,2 juta. Maka AJPnya =
Dengan pendekatan utang (dicatat senilai yang sudah benar-benar menjadi pendapatan periode tersebut)
pendapatan sewa diterima dimuka
800000
pendapatan sewa
800000
Dari perhitungan mei ke desember = 8/12 x 1.200.000 = 800.000
Dengan pendekatan pendapatan (dicatat senilai yang belum menjadi pendapatan periode tersebut)

pendapatan sewa
400000
pendapatan sewa diterima dimuka
400000
Dari perhitungan januari ke april = 4/12 x 1.200.000 = 400.000
g) Kerugian piutang. Contoh : saldo piutang perusahaan 1 juta, diperkirakan 10% tidak bisa ditagih. Maka AJPnya =
kerugian piutang
100000
cadangan kerugian piutang
100000
Dari perkiraan yang tidak bisa ditagih = 10% x 1 juta = 100.000
3. Kertas kerja / neraca lajur = suatu daftar yang digunakan untuk mencatat, menyesuaikan dan menggolongkan semua rekening yang ada di N.S. dan dibuat pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan. ringkasnya suatu format yang terdiri dari beberapa lajur / kolom yang bertujuan untuk mempermudah laporan keuangan.

Formatnya :
nama akun
neraca saldo
ayat jurnal penyesuaian
NSD
laba / rugi
neraca
debit
kredit
debit
kredit
debit
kredit
debit
kredit
debit
kredit
 Keterangan:
Nama akun : diurutkan berdasarkan akun harta hingga beban
Neraca saldo : harus balance antara debit & kredit
Laporan L/R : pada posisi debit = beban & pada posisi kredit = pendapatan
Laporan neraca : pada posisi debit = harta, prive & pada posisi kredit = utang, modal, akumulasi penyusutan

Share with your friends