Tata surya dan jagad raya
pengertian jagad raya
Jagat raya merupakan ruang tak terbatas, tempat dimana ribuan galaksi berada dengan jarak yang sangat besar dan masing-masing berukuran besar pula.
Jagat raya
Pengertian-pengertian :
- Jagat raya, alam semesta, atau antariksa adalah ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui
- Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai
- Jagat raya terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang berjumlah ribuan.
- Galaksi-galaksi terdiri atas benda-benda langit, yang membentuk sistem bintang yang kecil-kecil.
Jagat raya adalah ruang yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya, namun memiliki batas-batas, berbentuk, melengkung, dan dalam keadaan memuai.
- Jagat raya dipenuhi oleh bintang-bintang dan kabut-kabut yang memberi medan gravitasi, di mana cahaya dibelokkan dari arah lurus.
- Jagat raya disebut "kontinum dengan empat dimensi", tidak memuat eter seperti asumsi teori lama, tapi terdiri atas dua bahan pokok, yaitu cahaya dan materi.
- Gaya Repulsi Kosmis adalah gaya dimana benda-benda bersifat saling menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, tetapi juga mempunyai sifat saling menolak dengan kekuatan yang berbanding lurus dengan jaraknya.
Paham-paham mengenai jagat raya dan alam semesta
1. Paham Antroposentris (anthropos = manusia, centrum = pusat) adalah anggapan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya.
2. Paham Geosentris (geo = bumi, centrum = pusat) adalah anggapan yang menyatakan bahwa bumi adlaah pusat alam semesta.
3. Paham Heliosentris (helios = matahari, centrum = pusat) adalah anggapan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Pandangan ini dianggap revolusioner pada masanya dan menggantikan kedudukan paham geosentris.
1. Teori Terbentuknya Jagat Raya
a. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis besar pula yang mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena danya reaksi pada inti massa. Akibat ledakan itu, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan terpental menjauhi pusat ledakan. Setelah milyaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental itu membentuk kelompok-kelompok yang kita kenal sebagai galaksi-galaksi.
b. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)
Jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi/mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuk galaksi, tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun. Lalu galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian mempat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. setelah memampat, maka mengembang, kemudian memampat lagi.
c. Teori Keadaan Tetap
dikemukakan oleh Fred Hoyle dan beberapa ahli fisika lainnya bahwa jagat raya tidak hanya bersifat sama dalam ruang angkasa -asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu -asas kosmologi yang sempurna.
2. Galaksi Dalam Jagat Raya Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem yang terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinya secara teratur
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, yang anggotanya mempunyai gaya tarik menarik (gravitasi)
Ciri-ciri galaksi adalah sbb :
a. Galaksi mempunyai cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan
b. Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti
c. Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya
d. Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya spiral, elips, dan tidak beraturan
Galaksi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Galaksi Spiral. Galaksi Jenis ini berbentuk seperti roda atau kincir, dengan lengan-lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang (jumlahnya kira-kira 60%).
b. Galaksi Spiral Berpalang. Lengan-lengan spiral galaksi jenis ini keluar dari bagian ujung suatu pusat yang berbentuk memanjang. Kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan galaksi spiral
c. Galaksi Elips. Galaksi jenis ini berbentuk elips, mulai dari berbentuk bulat hingga berbentuk sangat lonjong (jumlahnya kira-kira 18%)
d. Galaksi Tak Beraturan. sekitar 4% dari jumlah galaksi di alam semesta berbentuk tak beraturan atau tidak memiliki bentuk tertentu.
3. Nebula
Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan sangat luas.
ada 2 macam nebula, nebula gas dan nebula spiral.
nebula spiral adalah galaksi yang juga seperti Bima Sakti, terdiri atas ratusan juta sampai milayaran bintang, dan berada amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti.
4. Rasi Bintang
Rasi bintang atau Konstelasi Bintang adalah kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan
contoh : bintang alfa, beta, gamma, dan delta.
5. Bintang (The Star)
Bintang adalah benda angkasa berbentuk bulat yang mempunyai cahata sendiri.
Tata
Surya (The Solar System) Pages 2
Planet-planet (The planets) Pages 3
Tata Surya (The Solar System)
Tata surya adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet (termasuk planet Bumi), satelit-satelit alam
(misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya
sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada
orbit atau garis edarnya masing-masing.
1. Teori Terjadinya Tata Surya
a. Teori Nebula (Kant and Laplace)
Menurut Imanuel Kant : Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas
atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat
lambat. Perputaran yang sangat lambar ini menyebabkan terbentuknya konsentrasi
materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa. Inti massa
yang terbesar terbentuk di tengah, dan yang kecil terbentuk di sekitarnya.
Lalu, karena proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah
menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan
berpijar dan bersuhu tinggi yang disebut Matahari.
Menurut Pierre Simon Laplace : Tata surya berasal dari bola gas
yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat
cepat ini, terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan
jangka waktu yang berbeda-beda, kemudian bagian-bagian itu mendingin membentuk
planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
b. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut
planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan
bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti
massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
c. Teori Pasang Surut (Jeans and Jeffreys)
Tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota.
Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari
yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke
dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk sepetti cerutu panjang
(bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar
mengelilingi matahari, sehingga lama-kelamaan mendingin membentuk
bulatan-bulatan yang disebut planet.
d. Teori Bintang Kembar (Lyttleton) Pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya
mengelilingi. Lalu, pada suatu waktu, melintas bintang lainnya dan menabrak
salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil
yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi
bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
e. Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper, F.L Whippel dan Hannes Alven)
Menurut Weizsaecker dan Kuiper : Tata surya berasal dari
awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium).
Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena
gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepan dan teratur, sehingga
terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi
matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet.
Menurut F.L Whippel dan Hannes Alven : Tata surya berawal
dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya
yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.
f, Hipotesis Peledakan Bintang (Fred Hoyle)
kemungkinan matahari memiliki kawan sebuah bintang dan pada mulanya
berevolusi satu sama lain. Ada juga diantaranya yang memadat dan mungkin
terjerat ke dalam orbit matahari.
g. Hipotesis Kuiper (Gerard P. Kuiper)
2 pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antar bintang yang
mengandung gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang
lainnya, kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari. Selanjutnya,
kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik
dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah menjadi
awan-awan kecil yang disebut protoplanet, dan setelah waktu yang lama, menjadi
planet-planet yang sekarang ini.
2. Struktur Tata Surya
Struktur utama dari tata surya adalah sebagai berikut :
a. Matahari (The Sun)
b. Planet-Planet (The Planets)
c. Bulan (The Moon) dan satelit alam lainnya
d. Asteroid
e. Komet
a. Matahari (The Sun) sebagai pusat tata surya
Matahari mempunyari garis tengah sekitar 1.392.000
km atau sekitar 109kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya sekitar
332.000 kali bumi, columenya diperkirakan 1.300.000 kali bumi, dan temperatur
di permukaannya sekitar 6.000 C, sedangkan di pusatnya sekitar 15.000.000 C
Dr. Bethe (1938) : dalam keadaan panas dan
tekanan yang sangat tinggu, atom-atom di dalam tubuh matahari akan kehilangan
elektron-elektronnya sehingga menjadi inti atom yang bergerak ke berbagai arah
dengan kecepatan yang sangat tinggi dan menimbulkan tumbukan antarinti atom
yang menyebabkan penghancuran sebagian massanya (Massa Defect) dan berubah
menjadi energi panas dan cahaya yang dipancarkan ke berbagai arah.
1) Struktur Matahari
a) Atmosfer Matahari
Terdiri atas 2 lapisan,
yaitu kromosfer dan korona.
- Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari bagian
bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan
sekitar 10.000 km. Lapisan ini sangat dinamis karena sering muncul tonjolan
cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian +200.000 km, yang
disebut Prominensa (Protuberans).
- Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas
yang terdiri atas gas yang sangat renggang berwarna putih/kuning kebiruan dan
mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer.
b) Fotosfer Matahari
Merupakan lapisan berupa bulatan berwarna perak
kekuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi.
Di sekililing umbra biasanya terdapat lingkaran yang
lebih terang disebut penumbra.
dibagian ini sering terlihat adanya bintik/noda
hitam yang disebut sebagai Sun Spots.
Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari
disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat
keregangannya (densitas)
c) Barisfer atau Inti Matahari
berdiameter sekitar 500.000 km dan temperatur
sekitar 15.000.000 C. Pada bagian ini terjadi reaksi inti beranting putar yang
menyebabkan terjadinya sintesa hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai
katalisatornya.
bagian-bagian matahari:
a) Fotosfer
b) Limb, bagian tepi dari cakram matahari
c) Granulasi, adalah bagian perumakaan yang lebih
muncul dari bagian dalam matahari. berukurang 300-1.300 km dari tepi ke tepi,
dan bertahan sampai 10 menit.
d) Kromosfer
e) Korona
f) Angin Matahari, adalah suatu aliran
partikel-partikel subatomis bergerak ke dalam ruang angkasa dengan kecepatan
350-800km/detik dan merupakan perluasan bagi korona.
g) Prominensa, adalah awan-awan hidrogen yang sangat
besar dengan tinggi kira-kira 200.000 km
h) Flare, adalah gangguan pada bagian bawah korona
yang terlihat sebagai kilatan-kilatan cahaya yang cemerlang
i) Spikula, adalah kelompok-kelompok pancaran
hidrogen, dengan ketinggian 8.000-10.000 km. Spikula berasal dari kromosfer.
Setiap Spikulad apat bertahan sampai 15 menit.
2) Pergerakan Matahari
Rotasi Matahari adalah gerakan matahari berputar
pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar
27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran
Revolusi Matahari adalah gerakan matahari beserta
anggota-anggotanya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.
b) Planet-planet (The planets)
Kata planet berasan dari bahasa Yunani
yaitu planetai, yang berarti pengembara.
Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya
sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari).
Sebagian mempunyai pengiring/pengikut yang disebut
satelit yang beredar mengelilingi planet.
Sebuah benda langit bisa disebut planet apabila
memenuhi tiga syarat, yakni :
1. Mengorbit matahari;
2. Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk bulat; dan
3. Memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih"
(tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut).
Klasifikasi Planet-planet :
1. Berdasarkan massanya :
a) Planet bermassa besar (Superior Planet) terdiri atas
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b) Planet bermassa kecil (Inferior Planet) terdiri atas
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari :
a) Planet dalam (Interior Planet) adalah planet yang
jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet
Bumi ke Matahari, terdiri atas Planet Merkurius dan Venus.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan
Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi. Elongasi planet dalam
(Interior planet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elongasi barat (suatu
planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi) dan elongasi timur
(suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi)
b) Planet luar (Eksterior Planet) adalah planet-planet
yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari, terdiri atas Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus.
Dilihat dari bumi, sudut elongasinya sekitar 0-180 derajat.
ila mencapai 180derajat, berarti sedang berada dalam
kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi
matahari dilihat dari bumi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling
dekat dengan bumi.
Bila 0derajat, berarti sedang berada dalam kedudukan
konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan
matahari dilihat dari bumi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling
jauh dengan bumi.
Planet-planet yang menjadi anggota tata surya
1) Merkurius
- paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya sekitar
57,8 juta km,
- suhu pada siang hari mencapai 400 C, malam hari
mencapai -200 C
- karna perbedaan suhu yang ekstrim, maka planet ini
tidak mempunyai atmosfer.
- garis tengahnya hanya 4.850 km
- beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit
eliptis (lonjong)
- periode revolusi : +/- 88 hari
- periode rotasi : +/- 59 hari
2) Venus
- paling dekat dengan bumi, jaraknya sekitar 42 juta
km
- disebut bintang kejora saat elongasi barat, dan bintang
senja saat elongasi timus
- jarak rata-rata ke matahari sekitar 108 juta km
- diselubungi atmosfer yang sangat tebal, terdiri atas
gas karbondioksida dan sulfat
- suhu pada siang hari mencapai 477 C, malam hari
suhunya tetap tinggi karna panas yang diterima tertahan atmosfer
- diameternya : +/- 12.140 km
- periode rotasi : +/- 244 hari (arah sesuai jarum
jam)
- periode revolusi : +/- 255 hari
3) Bumi
- jarak rata-ratanya ke matahari : +/- 150 juta km
- periode revolusi : +/- 365,25 hari
- periode rotasi : +/- 23 jam 56 menit
- mempunyai satu satelit alam : Bulan
- diameter : +/- 12.756 km
4) Mars
- jarak rata-rata ke matahari : +/- 228 juta km
- periode revolusi : +/- 687 hari
- periode rotasi : +/- 24 jam 37 menit
- diameter planet : +/- 6.790 km
- diselimuti lapisan atmosfer yang tipis
- mempunyai 2 satelit alam, yakni Phobos dan Deimos
5) Jupiter
- diameter planet : +/- 142.600 km
- jarak rata-rata ke matahari : +/- 778 juta km
- periode rotasi : +/- 9 jam 50 menit
- periode revolusi : +/- 11,9 tahun
- mempunyai 13 satelit alam, yang paling besar
ukurannya yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io, dan Europa
6) Saturnus
- diameter planet : 120.200 km
- periode rotasi : +/- 10 jam 18 menit
- periode revolusi : +/- 29,5 tahun
- mempunyai 3 cincin tipis yang arahnya selalu sejajar
dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah
(diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km)
- antara Cintin dalam dengan permukaan saturnus
dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km.
- atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana,
dan amoniak.
- mempunyai 11 satelit alam, diantaranya Titan Rhea,
Thetys, dan Diones
7) Uranus
- diameter planet : +/- 49.000 km
- periode rotasi : +/- 10 jam 49 menit
- periode revolusi : +/- 84 tahun
- sumbu rotasi searah dengan arah datangnya sinar
matahari
- atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium, dan metana
- mempunyai 5 satelit alam, yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon.
- jarak rata-rata ke matahari : +/- 2.870 juta km
- mempunyai cincin yang ketebalannya +/- 1 meter
8) Neptunus
- diameter planet : +/- 50.200 km
- jarak rata-rata ke matahari : +/- 4.497 juta km
- periode rotasi : +/- 15 jam 48 menit
- periode revolusi : +/- 164,8 tahun
- mempunyai 2 satelit alam, yaitu Triton dan Nereid
- mempunyai 2 cincin utama dan 2 cincin redup,
lebarnya +/- 15 km.
c) Komet
- komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas
pecahan benda angkasa, es dan gas yang membeku.
- strukturnya terdiri atas kepala (selubung gas
disebut koma) dan ekor komet (dapat mempunyai panjang sampai ribuan kilometer
yang arahnya selalu menjauhi matahari).
Klasifikasi komet
1) Komet berekor panjang, yaitu komet yang garis
lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa,
sehingga berkesempatan menyerap gas-gas di daerahyang dilaluinya, ketika mendekati
matahari komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma & ekor yang
sangat panjang.
2) Komet berekor pendek, yaitu komet yang garis
lintasannya sangat pendek sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap
gas di daerah yang dilaluinya, ketika mendekati matahari komet tersebut
melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang
sangat pendek bahkan hampir tak berekor.
d) Asteroid
- Asteroid/Planetoid adalah benda-benda langit
berukuran kecil yang bergerak mengelilingi matahari.
- ditemukan antara Orbit Mars dan Jupiter
e) Meteor dan Meteorit
Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan
yang jatuh masuk ke dalam atmosfer bumi
Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi
dan sampai ke permukaan bumi disebut Meteorit
Berdasarkan jenis kandungan unsurnya, dibedakan
menjadi :
1. Meteorit batu : adalah meteorit yang kandungan
materinya sebagian besar terdiri atas kalsium dan magnesium
2. Meteorit Logam : adalah meteorit yang kandungan
materinya sebagian besar terdiri atas ferum dan nikel
f) Bulan
- Bulan adalah benda angkasa berbentuk bulat yang
beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan garis edar tertentu (orbit),
oleh karena itu disebut sebagai satelit alami bumi.
- Diameter bulan +/- 3.476 km
- Parak rata-rata ke bumi : +/- 384.000 km
- Periode Rotasi : +/- 27,3 hari/satu bulan sideris
(peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh/360derajat)
- Periode Revolusi : +/- 27,3 hari
- Suhu pada siang hari mencapai 100 C, malam hari
mencapai -150 C
- Fase Bulan adalah perubahan sudut yang dibentuk oleh
garis yang menghubungkan antara matahari, bumi, dan bulan, yang menyebabkan
terjadinya perubahan tampak bulan dilihat dari bumi
3. Gerhana
Apabila dalam peredarannya, baik bumi maupun bulan
berada dalam suatu garis lurus dengan matahari maka memungkinkan terjadinya
gerhana matahari/gerhana bulan
a) Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi akibat
bayang-bayang bulan mengenai bumi, artinya cahaya matahari yang menuju bumi
pada siang hari terhalang oleh bulatan bulan, karena diameter bulan lebih kecil
dari permukaan bumi, maka hanya terjadi +/- 7 menit.
ada 3 macam gerhana matahari, yaitu :
a. Gerhana Total
b. Gerhana Parsial
c. Gerhana Matahari Cincin (Gelang)
b) Gerhana Bulan
> Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi akibat
bayang-bayang bumi mengenai bulan, artinya cahaya matahari yang menuju bulan
pada malam hari terhalang oleh bulatan bumi. Karena diameter bumi lebih besar
dari bulan, maka seluruh bulatan bulan tertutup oleh bulatan bumi, sehingga
akan berlangsung selama +/- 1 jam 40 menit.