Revolusi di Dunia Barat - Diluar Sekolah

Senin, 23 November 2015

Revolusi di Dunia Barat

Revolusi Dunia

Revolusi di Dunia Barat

Revolusi Perancis 

Pada akhir abad ke-18,tepatnya mulai tahun 1789,Perancis mengalami suatu revolusi dahsyat yang besar sekali pengaruhnya terhadap kehidupan dan tata pemerintahan Perancis pada selanjutnya.

1.Perkembangan Monarki Absolut
Sudah sejak abad ke-13,raja-raja Perancis berusaha untuk menyingkirkan tuan-tuan feodal besar dan memusatkan pemerintahannya. Keadaan ini membuat kedudukan raja menjadi absolut. Kekuasaan raja yang absolut ini dimulai sejak pemerintahan Raja Louis XIII dan mengalami puncaknya pada masa Louis XIV.
Pada masa Louis XIV,pemerintahan dilaksanakan tanpa undang-undang, hukum, parlemen, dan tanpa anggaran belanja yang pasti. Louis XIV memerintatahkan dengan sewenang-wenang. Bahkan ia mempunyai semboyan le ‘etat cest moi (negara adaslah saya). 

2.Masyarakat Kelas Menengah dan Paham-paham Baru
Sebelum revolusi, masyarakat Perancis terbagi menjadi 3 golongan yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Golongan-golongan itu sebagai berikut :
  • Golongan pertama adalah kaum rohaniwan. Mereka terdiri atas golongan bangsawan dan keluarga-keluarga terkemuka. Golongan rohaniwan memiliki hak istimewa atas tanah-tanah pertanian yang luas dan hutan perburuan. Golongan yang bebas dari pajak dan merupakan pendukung setia dari raja ini, memiliki 300 orang wakil dalam Etats Generaux (Dewan Perwakilan Rakyat).
  • Golongan kedua terdiri atas kaum bangsawan dan tuan tanah. Golongan kedua ini juga memiliki hak istimewa. Selain memiliki tanah yang luas dan bebas dari kewajiban membayar pajak,mereka juga boleh memiliki pasukan sendiri. Bahkan mereka dapat memungut pajak dari rakyat. Golongan ini memiliki 300 orang wakil dalam Etats Generaux.
  • Golongan ketiga terdiri atas kaum usahawan, yaitu pedagang,petani, dan buruh. Para pengusaha ini sering disebut kaum borjuis. Pada mulanya mereka adalah kelompok pedagang,yang tampil ketika bermunculan kota-kota dagan baru di Eropa.Kaum borjuis banyak dibebani pajak yang memberatkan. Pada pekembangannya kum cendekiawan juga masuk dalam golongan ini sehingga selain pengusaha,kaum borjuis tedii dari para dokter,ilmuwan,sastrawan,ahli politik, dan ahli hukum. Dalam bidang politik, golongan ini hanya memiliki satu atau dua orang wakil dari Etats Generaux,walaupun peraturan resmi memberi jatah 600 orang wakil.

Situasi ketidakadilan yang mewarnai Perancis abad ke-18 itu mengundang reaksi dari tokoh-tokoh pemikir Perancis. Mereka menghendaki terjadinya perubahan dan pembaruan dalam tata pemerintahan Perancis. Para tokoh yang mengajukan paham-paham baru itu, antara lain :
a.Montesquieu (1689-1755)
Dalam bukunya yang berjudulL’esprit des Lois,ia mencetuskan pendapatnya yang terkenal dengan istilah Trias Politica. Dalam teori tersebut Montesquieu berpendapat bahwa pemerintahan dapat berjalan dengan baik jika diadakan pemisahan kekuasaan legislatif (kekuasaan membuat undang-undang), eksekutif ( kekuasaan menjalankan undang-undang), dan yudikatif (kekuasaan untuk mengadili pelanggar undang-undang).
b.Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Menurut teori Rousseau,terjadinya negara adalah hasil kontrak (perjanjian) antara rakyat dengan pemerintah. Rakyat mempunyai hak untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Rakyat adalah pemegang kadaulatan,sedangkan pemerintah bertindak atas nama dan kehendak dari rakyat. Perjanjian ini mewajibkan rakyat untuk menaati segala keputusan pemerintah. Namun di lain pihak, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap rakyat dengan membuat keputusan yang menyangkut kepentingan bersama. Kalau pemerintah melanggar kontrak tersebut, rakyat boleh mengganti pemerintah tersebut. Teori Rousseau ini biasa disebut Teori Kedaulatan Rakyat.
c.Voltaire (1694-1778)
Dalam bukunya Encyclopedia yang terdieri dari 35 jilid, ia mengkritik keadaan buruh administrasi pemerintahan itu,keadaan masyarakat, dan gaya hidup bansawan serta gerejawan.
Kritik Voltaire ini sebenarnya mengungkapkan ajaran-ajaran baru tentang hak asasi manusia, kedaulatan rakyat, hukum,dan kewajiban pemerintah. Rakyat semakin tersadar bahwa penguasa tidak berhak menindas mereka.

Dari bahasan-bahasan di atas, dapat dihimpun ada faktor yang mempercepat timbulnya Revolusi Perancis sebagai berikut :
1).Faktor politis, yaitu sistem pemerintahan yang absolut, di mana kepentingan rakyat tidak di jamin. Sementara itu kaum bangsawan terlalu diistimewakan dengan baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik, golongan bangsawan potensial menindas rakyat.
2).Faktor ekonomis, terhadap perbedaan menyolok dalam bidang ekonomi antara golongan atas,dengan golongan bawah, yaitu rakyat kecil yang biasa disebut golongan III. Di satu pihak raja dan bangsawan yang bebas dari pajak, hidup mewah dan menghamburkan uang hingga kas negara kosong. Di pihak lain,rakyat kecil hidup miskin dan dibebani macam-macam pajak.
3).Faktor sosial, kaum borjuis yang ikut dalam pemerintahan dan menguasai perekonomian merasa tidak puas karena tidak memperoleh hak-hak istimewa seperti kaum bangsawan. Meeka lalu menggerakkan rakyat untuk melakukan revolusi.
4).Faktor Ideologis, yang dimaksud adalah ide-ide dan paham-paham dari para cendekiawan, seperti Voltaire, Montesquieu, dan J.J Rousseau.
Sebab-sebab di atas berkaitan satu sama lain dan semuanya menunjukkan jadi satu begitu lama sehingga masyarakat tidak dapat menahan lagi dan meletuslah menjadi revolusi.

3. Meletusnya Revolusi Perancis 1789 dan Pengaruhnya
Situasi masyarakat menjelang meletusnya revolusi dicekam berbagai ketegangan. Louis XVI yang amat dipengaruhi oleh istrinya yang berasal dari Austria, membuat rakyat Perancis membenci Austria dan ratu mereka. Maria Antoinette tidak populer di mata rakyat karena selain menghambur-hamburkan uang, juga mementang segala pembaruan politik.

Golongan ketiga yang mempunyai semboyan liberte (kebebasan), egalite(persamaan), dan fraternite (persaudarran), segera bersidang kembali. Tapi raja membubarkan dengan kekerasan. Hal ini menimbulkan kemarahan hebat pada rakyat yang akhirnya mengadakan pemberontakan di seluruh Paris. Pada tanggal 14 Juli 1789 mereka mengadakan penjara Bastille yang dianggap sebagai simbol penindasan. Peristiwa ini menandai dimulainya Revolusi Perancis.
Pemberontakan tidak dapat dikendalikan,bahkan raja sampai menyembunyikan diri di Versailles untuk menghindari kemarahan rakyat. Tapi rakyat semakin marah ketika mendengar desas-desus bahwa raja menyiapkan pasukan untuk membasmi pemberontakan. Dengan kekuatan besar, rakyat menyerbu istana Versailles dan menahan raja pada tanggal 5 Oktober 1789,kemudian dibawa ke Paris dan ditempatkan di Istana Tulleries. Sementara itu, Dewan Nasional yang kemudian dikenal sebagai Dewan Konstitusi (Contituent Assembly) mengasdakan sidang untuk membuat undang-undang dasar dan mengambil beberapa tindakan sebagai berikut :
  • Menghapus hak istimewa yang dimiliki kaum bangsawan dan Gerejani.
  • Diumumkan hak-hak asasi manusia, seperti kesamaan dalam hak, kebebasan, perlindungan hukum, keamanan, dan kebebasan mengutarakan pendapat.
  • Diadakan perubahan secara radikal dalam bidang pengadilan, keuangan, politik, dan sosial.
  • Gereja Katolik di bawah pengawasan Negara.


Demikian kekuasaan negara semakin dilaksanakan secara demokratis dan dibatasi dengan undang-undang. Dalam bidang ekonomi,sistem gilda dihapuskan karena tidak sesuai lagi dengan asas kebebasan. Petani pun menjadi pemilik tanah dan pajak-pajak feodal dihapuskan.

Revolusi Amerika

     Tahun 1600-an merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi dari Eropa ke Amerika Utara secara besar-besaran. Pelayaran Colombus atas nama kerajaan Spanyol pada tahun 1942 telah membuka jalan untuk mencapai benua baru yang kemudian disebut Amerika. Imigran yang mendominasi adalah orang-orang Inggris dan Skotlandia. Mereka datang dengan alasan diantaranya karena mereka melarikan diri dari penindasan politik, demi mencari kemerdekaan ataupun untuk menarik peruntungan yang lebih baik daripada negeri mereka sendiri. Hingga pada 1775 penduduk mencapai jumlah lebih dari 2,5 juta orang yang tersebar dalam tiga koloni regional; Koloni New England, Koloni Tengah, dan Koloni Selatan.

      Meskipun tiga koloni tersebut dapat dikatakan sebagai masyarakat yang mengerti akan pentingnya pendidikan dan asas-asas kebebasan, namun hal tersebut belum mampu menghentikan pemerintahan kolonial Inggris dari Amerika. Keunggulan posisi Inggris atas Amerika semakin menguat dan meresahkan terutama setelah kemenangannya atas Perancis pada perang 7 tahun (1756-1763).

Faktor Penyebab Terjadinya Revolusi Amerika

a. The Great Awakening
The Great Awakening meningkatkan kelompok penginjil (gereja Kristen yang percaya pada perubahan pribadi dan kesempurnaan Alkitab) dan semangat kebangkitan, yang terus memainkan peran signifikan dalam kehidupan religious dan budaya Amerika. 

b. Berkembangnya Otonomi daerah
Pada 1618, Persekutuan Virginia mengeluarkan instruksi kepada gubernur yang ditunjuk yang menyatakan bahwa setiap penduduk bebas dalam perkebunan harus memilih wakilnya untuk bergabung dengan gubernur dan dewan yang ditunjuk dalam mengesahkan peraturan pemerintah demi kemakmuran koloni.

c. Kesadaran tentang Kebebasan

hak untuk memilih dalam masalah pajak, pembelanjaan dan hak memulai legislasi ketimbang hanya bereaksi terhadap proposal dari gubernur.

d. Inggris butuh dana besar setelah perang tujuh tahun
Kemenangan Inggris dalam perang Tujuh Tahun ternyata tidak menyelesaikan masalah yang harus dihadapi pemerintah Inggris di koloni Amerika. Bagi Inggris kemenangan dalam perang meyisakan hutang yang jumlahnya cukup besar, mencapai 130 juta Pound. Lebih dari pada itu, bertambahnya wilayah Inggris telah menambah beban baru yang harus ditanggung oleh pemerintah Inggris. Akhirnya pemerintah Inggris membebani daerah koloni untuk turut serta meringankan beban keuangan yang dihadapi Inggris. Daerah-daerah koloni tersebut dipungut berbagai macam pajak tanpa melalui perundingan. Pajak tersebut terhimpun dalam berbagai aturan seperti :
- Undang-undang Gula (Sugar Act) pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika.
- Undang-Undang Stempel (Stamp Act) pada tahun 1765 yang mengatur tentang pajak materai atas surat-surat kabar, pamflet, percetakan, dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat perkapalan dan lisensi.
- Undang-Undang Seperempat (Quarter Act), yang disahkan pada 1765, yang mewajibkan koloni menyediakan perlengkapan dan barak bagi serdadu kerajaan.
- Undang-Undang Townshend yang berdasarkan premis bahwa pajak yang dibebankan pada barang yang diimpor oleh koloni itu legal sementara pajak internal (seperti UU Stempel) itu ilegal.

e. The Boston Tea Party

Insiden ini terjadi karena East India Company (EIC) memiliki persedian teh dalam jumlah besar yang tidak bisa dijual di Inggris sehingga membuat perusahaan tersebut hampir bangkrut. Pemerintah Inggris turun tangan dan meloloskan Tea Act tahun 1773, yang memberikan hak kepada East India Company untuk mengekspor barang langsung ke koloni Amerika tanpa harus membayar pajak yang biasa dikenakan pada pedagang koloni. Dengan cara ini, EIC bisa menjual barang terutama teh di bawah harga normal sehingga memicu terjadinya monopoli perdagangan yang akan merugikan pedagang lokal. Kebencian terus berlanjut terutama diantara mereka yang tidak terlibat dalam perdagangan monopoli dengan EIC sehingga tidak merasakan keuntungan dari monopoli perdagangan teh.
Pada malam 16 Desember 1773, sekelompok orang menyamar sebagai Indian Mohawk dipimpin Samuel Adams menaiki tiga kapal Inggris yang tertambat dan membuang muatan teh mereka ke pelabuhan Boston. Karena ragu akan komitmen bangsa mereka terhadap prinsip, mereka takut jika teh tersebut tiba di daratan, warga koloni akan membeli teh itu dan membayar pajak. Inggris menanggapi hal tersebut dengan mengeluarkan undang-undang disipliner dan Quebec. Walaupun UU Quebec belum diloloskan sebagai suatu hukuman, warga Amerika menghubungkannya dengan UU Disipliner dan semua itu kemudian dikenal sebagai “Five Intolerable Acts” (Lima UU yang Tidak Dapat Ditoleransi).
Terjadinya Revolusi Amerika
Pertempuran di Lexington
Pada April 1775 terjadi pertempuran pertama antara Amerika dan Inggris di Lexington atas perintah Jenderal Thomas Gage untuk merebut serbuk mesiu yang ada di tangan koloni. Pasukan Inggris memulai aksi tembakan kepada pihak Amerika. Adu tembak tidak dapat dihindari lagi. Pihak Amerika dengan 77 Minuteman-nya (Pasukan utama yang siap berperang dalam semenit) berhasil memukul mundur tentara Inggris dari Lexington hingga ke daerah Boston.

Deklarasi kemerdekaan
Komite yang dipimpin Thomas Jefferson berhasil menyusun deklarasi kemerdekaan Amerika setelah terilhami oleh gagasan karya Thomas Paine, Common Sense yang berisi tentang penyerangan terhadap gagasan monarki. Secara garis besar Deklarasi Kemerdekaan yang disahkan pada 4 Juli 1776 itu tidak hanya mengumumkan lahirnya negara baru, tetapi juga memaparkan filosofi tentang kebebasan manusia yang akan menjadi kekuatan dinamis di seluruh dunia. Deklarasi ini diambil dari filosofi politik Pencerahan Perancis dan Inggris, tetapi pengaruh yang paling menonjol adalah Second Treatise on Government karya John Locke. Locke mengambil konsep hak tradisional orang Inggris dan mengubahnya menjadi hak asasi manusia yang bersifat universal.

Persekutuan dengan Perancis
Amerika yang mengalami krisis setelah deklarasi kemerdekaannya, hampir tidak mampu berperang melawan invasi yang kembali di lakukan Inggris. Amerika berniat meminta bantuan Perancis dengan alasan geopolitik: pemerintah Perancis sudah lama menginginkan pembalasan dendam terhadap Inggris Raya sejak kekalahan pada 1763. Benjamin Franklin pun dikirim ke Paris pada 1776.
Perancis mulai membantu koloni pada Mei 1776, ketika mereka mengirim 14 buah kapal bermuatan perlengkapan perang ke Amerika. Pada 6 Februari 1778, koloni dan Perancis menandatangani Traktat Perdamaian dan Perdagangan, di mana Perancis mengakui Negara Perserikatan dan menawarkan kontrak dagang. Mereka juga menandatangani Traktat Persekutuan, dengan syarat apabila Perancis turut berperang, tidak satu pun dari mereka yang akan meletakkan senjatanya hingga koloni tersebut meraih kemerdekaannya, tidak ada yang mengadakan perdamaian dengan Inggris Raya tanpa persetujuan yang lainnya, dan masing-masing pihak menjamin hak milik pihak lain di Amerika. Inilah satusatunya traktat pertahanan bilateral yang ditandatangani Negara Serikat ataupun penerusnya hingga pada 1949.

Kemenangan dan Kemerdekaan

Pada Juli 1780, Raja Perancis Louis XVI mengirim pasukan ekspedisi berjumlah 6.000 orang ke Amerika di bawah pimpinan Comte Jean de Rochambeau. Angkatan darat dan angkatan laut Perancis dan Amerika yang berjumlah 18.000 orang, bolak-balik beradu senjata dengan Cornwallis selama musim panas hingga musim gugur. Akhirnya, pada 19 Oktober 1781, setelah terjebak di Yorktown di dekat muara Teluk Chesapeake, Cornwallis menyerahkan angkatan daratnya yang beranggotakan 8.000 tentara Inggris.
Pemerintah Inggris yang baru memutuskan untuk menawarkan negosiasi damai di Paris pada awal 1782. Pada saat itu Amerika diwakili oleh Benjamin Franklin, John Adams dan John Jay. Pada 15 April 1783, Kongres menyepakati traktat terakhir. Ditandatangani pada 3 September, Traktat Paris mengakui kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan penuh 13 negara bagian yang dulunya disebut koloni. Negara Serikat yang baru terentang ke barat sampai Sungai Mississipi, ke utara sampai Kanada dan ke selatan sampai Florida, yang dikembalikan ke Spanyol.

Tokoh-tokoh Revolusi Amerika dan Peranannya

Tokoh-tokoh yang berperan besar dalam deklarasi serta kemerdekaan Amerika antara lain sebagai berikut.
a. Samuel Adams
Pemimpin kelompok radikal yang paling efektif adalah Samuel Adams dari Massachusetts, yang bekerja keras tanpa lelah demi satu tujuan akhir: kemerdekaan. Adams ingin membebaskan orang-orang dari kekaguman mereka terhadap sosok sosial dan politik yang lebih berkuasa, menyadarkan mereka akan kekuatan dan pentingnya diri mereka sendiri dan dengan demikian menggugah mereka untuk berbuat sesuatu. Pada 1772 dia membujuk rapat kota Boston memilih “Komite Koresponden” untuk menyatakan hak dan keluhan dari warga koloni. Adams jugalah penyulut api revolusi dengan aksinya memimpin koloni pada peristiwa ‘The Boston Tea Party’.
b. Thomas Paine
Thomas Paine merupakan teoris politik radikal dan penulis yang datang dari Inggris pada 1774, mempublikasikan risalah 50 halaman berjudul Common Sense (Akal Sehat) yang terjual 100.000 kopi dalam tiga bulan. Paine menyerang gagasan tentang monarki berdasarkan warisan, dan menyatakan satu orang jujur lebih berarti bagi masyarakat daripada “seluruh pen jahat bermahkota yang pernah hidup.” Ia memaparkan alternatifnya— terus menyerah pada raja tiran dan pemerintahan usang, atau bebas dan bahagia sebagai republik yang merdeka dan mandiri. Karena beredar di seluruh koloni, Common Sense membantu pengambilan keputusan untuk merdeka.
c. Thomas Jefferson
Thomas Jefferson dikenal sebagai penulis Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence) yang terilhami oleh Common Sense karya Thomas Paine juga teori-teori kebebasan dan kemanusiaan oleh John Locke. Jefferson juga mendirikan University of Virginia dan membangun salah satu rumah Amerika yang paling terkenal, Monticello, di Charlottesville, Virginia.
d. George Washington
George Washington pada awalnya adalah Letnan Kolonel daerah Virginia. Pada tahun 1776 Revolusi Kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Kepemimpinan George Washington berkontribusi banyak dalam keberhasilan daerah-daerah jajahan di Amerika memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783 Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat, George Washington keluar dari tentara. Empat tahun kemudian pada 1787 ia menjadi Ketua Konvensi Konstitusional. Pada tahun 1789 setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara bulat menjadi Presiden Amerika yang pertama.
e. Benjamin Franklin
Benjamin Franklin merupakan sosok ilmuwan, penemu, penulis, penerbit koran, bapak kota Philadelphia, diplomat, dan penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence) dan Undang-undang. Sebelum terjadinya revolusi Franklin telah berperan aktif dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan dari sifat praktis yang cerdas dan keyakinan optimis dalam peningkatan diri yang sering diasosiasikan dengan Amerika sendiri.

Revolusi Rusia

Revolusi Rusia diawali rasa tidak puas terhadap pemerintah otokrasi Tsar (kaisar). Rasa tidak puas itu merata hampir di semua golongan masyarakat di kalangan petani yang haus tanah, kaum protariat industri yang baru, kaum bawahan angkatan bersenjata, kaum terpelajar yang tertekan, minoritas-minoritas kebangsaan dan keagamaan yang tertindas, serta sebagian besar kaum borjuis dan kaum ningrat.
a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner
Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama.

b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk
Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya.

c. Perbedaan sosial yang mencolok mata
Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara.

d. Persoalan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar).

e. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.

1) Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
2) Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis).

f. Kekalahan perang
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan.

g. Ancaman bahaya kelaparan
Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian.

Revolusi Industri
 Munculnya Revolusi Industri
a.Pemilik modal dan perilaku ekonomi
   Revolusi Agraria menyebabkan banyak penduduk yang kehilangan pekerjaannya di bidang pertanian.Akhirnya, mereka pergi ke kota menjadi buruh di pabrik-pabrik,namun tidak sedikit dari mereka yang menjadi pengangguran dan gelandangan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pemilik modal yang telah di ilhami dengan paham ekonomi liberal, oleh para pakar ekonomi seperti David Ricardo, Adam Smith, Thomas Robert Malthus dan John Stuart Mill. Para pemilik modal segera membangun tempat-tempat industri baru. Sistem ekonomi liberal yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah inggris kini akirnya menumbuhkan industry-industri baru di inggris.
   Untuk keperluan revolusi industry, maka di Inggris dilakukan perubahan-perubahan seperti :
1. dari industry rumah dan industry gilda ke industry masal/pabrik/mekanisasi.
2. batu bara dan baja menjadi bahan utama industry
3. dari cara menghasilkan barang utuh atau jadi (generalis) menjadi penghasil bagian barang yang kemudian di assemblink menjadi barang jadi (spesialis)
4. dari permintalan tradisional menjadi pabrik-pabrik tekstil yang serba mesin/besar/modern dan missal
5. perubahan teknik pertanian yang sangat ilmiah, yang semula sangat tradisional.
b. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

   abad ke-18 di Eropa merupakan abad pemikiran dan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Periode tahun 1701-1800 disebut sebagai abad pencerahan atau pemikiran (aufklung). Revolusi industry di inggris semakin terpacu dengan adanya penemuan-penemuan baru di bidang teknoligi. Penemuan ini adalah sebagai berikut :
1. mesin
a. james Hargreaves. Ia menemukan alat pengintai tahun 1762 yang diberi nama spinning janney.
B Richard arkwright dan johnkay. Mereka menemukan alat tenun otomatis tahun 1768. Alat tenun ini digerakan dengan tenaga air, sehingga mengembangkan industry di tepi-tepi sungai.
c. issac m.singer. ia berhasil menemukan mesin jahit sejak tahun 1815, ia memperoleh hak paten atas temuannya dengan nama I.M.Singer Company.
d. blaise pascal. Ia menemukan mesin hitung, yang kelak dekembangkan Gottfriend Leibnitz dalam bentuk kalkulator tahun 1694.
2. pengangkutan
a. James Watt. Tahun 1763,ia menemukan mesin uap yang merupakan pengembangan dari temuan Thomas Newcomen. Mesin uap James Watt, merupakan inti dari revolusi industry, sehingga ia dianggap sebagai bapak revolusi industry.
b. Richard Trevithick. Pada tahun 1804, ia menemukan lokomotif tenaga uap yang pertama. Penemuan lokomotif ini dikembangkan oleh George Stephenson. Kemudian, George Stephenson dengan dibantu putranya, Robert Stephenson, juga membangun rel kereta api yang mulai dioperasikan tahun 1825.
c. Robert Fulton. Ia menmukan kapal uap yang diberi nama Clermont.
3. Listrik
a.Andre Ampere, menemukan alat pengukur kekuatan listrik.
b. Luigi Galvani dan Alessandro Volta menemukan aliran listrik ahun 1780.
c. Samuel Morse, Pada tahun 1832 ia menemukan pesawat telegraph.
d. Alex Graham Bell. Pada tahun 1872 menemukan pesawat telepon.
   Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut memacu munculnya revolusi industry.



Share with your friends