PENGARUH PERADABAN AWAL MASYARAKAT DUNIA TERHADAP PERADABAN INDONESIA - Diluar Sekolah

Jumat, 20 November 2015

PENGARUH PERADABAN AWAL MASYARAKAT DUNIA TERHADAP PERADABAN INDONESIA

PENGARUH PERADABAN AWAL MASYARAKAT DUNIA TERHADAP PERADABAN INDONESIA

Bangsa melayu dapat dibedakan menjadi 2 :

1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) :
 Orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertama kali ke Nusantara pada sekitar 1500 SM
 Datang melalui 2 jalan :

1. Jalan barat : Dari Yunan melalui selat Malaka masuk ke sumatra masuk ke Jawa. Alat berupa kapak persegi

2. Jalan timur : Dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina kemudian ke Sulawesi kemudian masuk ke Irian. Alat berupa kapak lonjong
  • Memiliki kebudayaan batu sebab alatnya terbuat dari batu yang sudah maju, yakni dihaluskan
  • Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan
  • Kapak lonjong ditemukan di Sulawesi & Irian

2. Bangsa Melayu Mua (Deutero Melayu) :
  • Tahun 500 SM
  • Masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja
  • Lebih maju dibandingkan Proto Melayu
  • Sudah dapat membuat barang dari perunggu dan besi
  • Hasil budayanya : Kapak corong, kapak sepatu, dan nekara
  • Mengembangkan budaya megalitikum. Hasilnya : Menhir, dolmen, sarkofagus dan lainnya

Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara, sebenatnya telah ada kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut. Mereka termasuk bangsa primitif :


1. Suku Pleistosin (purba)

2. Suku Wedoid

3. Suku Negroid


Kebudayaan Bacson-Hoabinh :

  •  Di Pegunungan Bacson dan di Provinsi Hoabinh ditemukan sejumlah besar alat yang kemudian dikenal dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh
  •  Ciri kebudayaannya : Penyerpihan pada satu atau dua sisi permukaan batu kali yang berukuran satu kepalan dan bagian tepinya sangat tajam
  •  Alat kebudayaan Bacson-Hoabing ditemukan di : Papua, Sumatra, Sulawesi & Nusa Tenggara
  •  Penyebarannya bersamaan dengan perpindahan ras Papua Melanesoid ke Indonesia melalui jalan barat dan jalan timur
  •  Pendukung budaya mesolitikum adalah Papua Melanesoid. Mereka hidup dan tinggal di Gua-gua (abris sous roche) dan meninggalkan Bukit-bukit karang/sampah dapur (kjokkenmoddinger)
  •  Kapak genggam (kapak sumatra), kapak pendek, pipisan, ujung mata panah, flakes, dan kapak Proto Neolitikum
  •  Ras Papua Melanosoid hidup masih sangat menetap, berburu & bercocok tanam sederhana. Sudah mengenal kesenian seperti melukis

Kebudayaan Dongsong :

  • Diambil dari nama daerah di Tonkin
  • Ditemukan bermacam-macam alat yang terbuat dari perunggu. Ditemukan juga Nekara dan kuburan
  • Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, masyarakat sudah teratur

Beberapa daerah penting dalam perkembangan logam di Nusantara :

1. Budaya logam awal di jawa : Peninggalan logam berada di dalam peti kubur batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Bekal kubur yang berupa peralatan dari Besi

2. Budaya logam awal di Sumatra : Di Pasemah, Sumbar, terdapat peti kubur batu yang dibekali manik-manik kaca dan sejumlah benda logam berupa tombak besi dan peniti emas

3. Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara : Tradisi penguburan dengan membawa beka kubur yang berupa logam yang diletakkan dekat peti si mati. Sudah ditemukan peralatan rumah tangga seperti bejana & tembikar kecil yang terbuat dari logam

4. Budaya logam awal di Bali : Benda logam sebagai bekal kubur, berarti mereka menghormati roh nenek moyangnya yang sudah mati dengan barang yang berharga. Alat kehidupan terbuat dari logam seperti pisau, tombak, panah, & patung


DAN BUKU SEJARAH KELAS 10 ELEKTRONIK PDF DOWNLOAD DISINI



Share with your friends